Salah satu bazar Ramadhan yang biasa digelar di Singapura/Net
Salah satu bazar Ramadhan yang biasa digelar di Singapura/Net
KOMENTAR

RAMADHAN tinggal hitungan hari. Jutaan warga Muslim di dunia menantikan kedatangan bulan suci tersebut. Meski demikian, ada yang berbeda dengan Ramadhan kali ini, karena datang di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Pandemi itu pun menyebabkan sejumlah perubahan dalam tradisi Ramadhan di banyak negara di dunia, tidak terkecuali di Singapura.

Langkah pemerintah Singapura melalui circuit breaker atau pemutus arus, sebagai upaya mengerem penularan virus corona di negara itu mempengaruhi tradisi Ramadhan tahun ini.

Pasalnya, langkah tersebut telah menyebabkan masjid-masjid di Singapura ditutup sejak sebulan lalu dan hingga waktu yang belum ditentukan. Dengan demikian, tidak akan ada aktivitas di masjid selama Ramadhan tahun ini, termasuk tarawih berjamaah, tadarus dan buka puasa bersama.

Hal itu juga ditambah dengan larangan kerumunan massa atau pertemuan orang dengan jumlah besar.

Bukan hanya itu, bazar Ramadhan yang biasanya digelar di sejumlah wilayah, termasuk Geylang, juga dilarang diadakan.

Salah seorang warga Muslim Singapura, Badrun Nisa Abdul Razak mengatakan bahwa Ramadhan kali ini akan terasa berbeda.

Dia menjelaskan, saat Ramadhan biasanya dia akan pergi ke tempat pamannya untuk berbuka puasa bersama dengan sekitar 30 anggota keluarga besarnya. Namun kini hal tersebut mustahil dia lakukan.

"Ini akan sangat berbeda dan sedikit sedih," kata Badrun.

"Tapi Anda tahu, kita harus menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Jadi, kita membuatnya bekerja dengan keterbatasan ini," tambahnya.

Sebagai gantinya, dia dan keluarga besarnya berencana untuk tetap menjalin silaturahmi dengan melakukan pertemuan virtual via aplikasi serta buka puasa bersama secara virtual.

"Kita semua akan berada di rumah masing-masing dan terhubung melalui webcam," katanya.

"Jadi, Anda tidak bisa menyentuh, mengambil foto, dan dekat (satu sama lain)," sambungnya, seperti dimuat Channel News Asia.

Kegiatan Ramadhan lainnya juga akan beralih ke ruang virtual. Masjid-masjid akan menggeser acara-acara biasa secara online, sementara bazar Ramadhan dilakukan secara online.

"Dengan gangguan pada aktivitas komunal yang diamati secara tradisional dari pertemuan komunitas dan sholat tarawih jamaah di masjid-masjid, masyarakat didorong untuk terus mengamati Ramadhan secara bermakna di rumah," kata Dewan Agama Islam Singapura (MUIS).




RAN P3AKS KemenPPPA: Lindungi Perempuan dan Anak di Situasi Konflik

Sebelumnya

Kencangkan Dukungan ke Palestina, Universitas Siber Muhammadiyah Gelar Aksi Hybrid dan Penggalangan Dana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News