Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KATA sakinah selalu diidentikkan dengan pernikahan. “Semoga sakinah, mawaddah, wa rahmah.” Begitulah untaian doa yang kita ucapkan kepada pasangan pengantin baru atau pasangan suami istri yang sedang bahagia merayakan ulang tahun pernikahan.

Namun, apakah kita memahami makna sakinah sesungguhnya?

Sakinah (bahasa Arab) memiliki makna kedamaian, ketenteraman, dan ketenangan. Sakinah adalah buah dari iman dan takwa yang dijalankan secara istiqamah. Sakinah adalah sebuah perasaan yang membuat kita akan selalu bersyukur dan menjalani hidup dengan penuh optimisme dan kesadaran sebagai hambaNya.

Dalam rumah tangga, jelaslah bahwa sakinah akan terwujud manakala suami istri memiliki visi dan misi yang seirama untuk menjadikan keluarga mereka sebagai ahli surga. Terlebih lagi dalam mendidik buah hati yang diamanahkan oleh Allah. Artinya, sakinah akan terwujud manakala suami istri melangkah bersama di dalam naungan ridha Allah Swt.

Sakinah pun bisa bermakna lebih luas dalam urusan rumah tangga. Sakinah bisa berkaitan erat dengan harta. Sebagai manusia yang diberi hawa nafsu, kita cenderung berkeinginan memperbanyak harta dan menyimpannya rapat-rapat untuk keluarga. Sayangnya, itu bukan jaminan kita merasa bahagia.

Ingat kembali bahwa harta bukan sesuatu yang kekal abadi. Pilihannya hanya dua, kita yang meninggalkan harta atau harta yang akan meninggalkan kita. Ketika ajal menjemput, sudah pasti kita tak membawa bahkan satu koin pun. Atau kebalikannya, harta meninggalkan kita ketika musibah datang bertubi-tubi hingga harta berkurang dan terus berkurang.  

Sakinah tidak berbanding lurus dengan harta berlimpah. Sakinah adalah kekuatan hati untuk mensyukuri segala takdir Allah. Sakinah merupakan kemampuan hati untuk bisa lepas dari penjara harta dunia. Jangan sampai kehidupan rumah tangga jauh dari sakinah karena kita tak mampu sakinah dengan harta. Wallahu a’lam bishshawab.




Memahami Faedah Bertawakal untuk Membebaskan Diri dari Penderitaan Batin

Sebelumnya

Menjadi Korban Cinta yang Salah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur