KOMENTAR

UJI terbang pesawat berbadan lebar Airbus 330-900NEO yang dipesan Lion Air telah dilakukan pada hari Jumat kemarin (28/6) di Bandara Internasional Toulouse Blagnac, Prancis.

Pesawat 330-900NEO itu mengudara pada pukul 10.54 waktu setempat dan mendarat pukul pada pukul 15.00 waktu setempat.

Dalam keterangan yang diterima redaksi disebutkan bahwa pesawat tersebut akan segera dikirimkan ke Indonesia dalam waktu dekat. Pengoperasian pesawat Airbus 330-900NEO itu membuat Lion Air sebagai salah satu maskapai pertama di dunia yang menggunakannya.

Pengoperasian Airbus 330-900NEO adalah salah satu langkah strategis Lion Air untuk melakukan “revitalisasi” atau peremajaan armada yang mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan (safety first).

Hal ini juga penting untuk  mendukung ekspansi bisnis penerbangan berkonsep low cost carrier (LCC), termasuk menawarkan tren perjalanan udara jarak jauh (long haul) yang mengesankan, seiring permintaan tren millennials traveling.
 
Airbus 330-900NEO  mampu melayani berbagai rute popular yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 15 jam. Termasuk di dalamnya penerbangan ibadah (umrah) non-stop dari Makassar ke Madinah dan Jeddah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah dan lainnya
 
Lion Air telah mempertimbangkan berbagai faktor, bahwa pesawat tersebut mempunyai kinerja operasional, teknologi modern, tingkat keandalan yang didukung perangkat terbaik bagi maskapai dan penumpang.

Keuntungan dari pengoperasian pesawat ini antara lain adalah efisiensi sebesar 25 persen dalam rasio penggunaan bahan bakar perkursi. Penurunan biaya operasi dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi generasi baru A350 XWB seperti lekukan ujung sayap (sharklets) rentang hingga 64 meter, penyempurnaan aerodinamis, mesin generasi terbaru, dan common type rating (lisensi pilot yang sama).

Juga sejumlah sistem baru seperti teknologi kokpit WI-FI Tablet EFB dan– layar head-up ganda dalam pencegahan runway overrun.
 
A330-900NEO memiliki konfigurasi kursi lorong ganda (double aisle) hingga 440 kursi penumpang, selain menyediakan kenyamanan kabin paling senyap di kelasnya.

Disain pesawat ini juga menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan di kabin.

Sejalan meningkatkan kualitas layanan melalui pesawat baru, Lion Air telah menghadirkan “tren perjalanan udara simpel”, sesuai era kekinian. Jika travelers akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi.

Sebaliknya, bila berangkat tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi. Sehingga  memberikan nilai lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi yang disesuaikan tingkat keperluan.

Untuk menunjang pengoperasian Airbus 330-900NEO, Lion Air juga telah menyiapkan secara optimal sumber daya manusia (pilot, awak kabin, teknisi), layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan dan hal-hal lain yang terkait.
 
Pada 2018 Lion Air memesan sepuluh unit Airbus 330-900NEO dan mempunyai opsi memperoleh empat pesawat sejenis.

Seluruh pesawat yang dipesan oleh Lion Air adalah jenis armada berkapasitas lebih besar dan akan melengkapi kekuatan tiga wide body Lion Air Airbus 330-300 sekarang. Kesepuluh pesawat direncanakan untuk pengiriman bertahap ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020.

Pada tahun ini, Lion Air akan menerima dua pesawat.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News