(2 ki-ka) Irene Umar-Veronica Tan-Iin Mutmainnah-Hannah Al Rashid dalam Jakarta Future Festival (15/6) di TIM. (Kemen PPPA)
(2 ki-ka) Irene Umar-Veronica Tan-Iin Mutmainnah-Hannah Al Rashid dalam Jakarta Future Festival (15/6) di TIM. (Kemen PPPA)
KOMENTAR

JAKARTA terus bertransformasi menjadi kota global yang tak hanya maju secara ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga inklusif dan ramah bagi semua lapisan masyarakat.

Dalam Jakarta Future Festival 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (15/6), semangat kolaborasi lintas sektor menggema untuk membangun kota yang lebih adil dan aman, khususnya bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tidak meninggalkan siapa pun. “Kota global tidak hanya diukur dari gedung tinggi, tapi dari rasa aman warganya. Semua pihak—pemerintah, masyarakat, dunia usaha—harus ambil bagian,” ujarnya dalam keterangan yang diperoleh Farah.id.

Veronica menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi, mulai dari kekerasan seksual hingga dampak digitalisasi yang memengaruhi perempuan dan anak. Untuk itu, Kemen PPPA menginisiasi Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang hadir melalui RPTRA, menjadi pusat komunitas yang mendorong edukasi, pelaporan kekerasan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Senada dengan itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar siap bersinergi untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh dan inovatif. Kolaborasi ini diyakini mampu menciptakan masyarakat yang tidak hanya terlindungi, tapi juga produktif dan mandiri.

Sementara itu, Dinas PPAPP DKI Jakarta melalui Iin Mutmainnah mengungkapkan langkah strategis revisi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak serta Perda Kota Layak Anak. Upaya ini telah membawa lima kota dan satu kabupaten di Jakarta meraih predikat Kota Layak Anak kategori utama.

Hannah Al Rashid, Co-Founder Kawan Puan, menekankan pentingnya kehadiran ruang aman bagi perempuan untuk saling mendukung. Dengan ribuan korban kekerasan seksual yang telah dibantu, ia menegaskan bahwa komunitas akar rumput harus dilibatkan lebih intensif.

Jakarta kini sedang menulis babak baru: kota yang menjunjung kolaborasi, menghormati keberagaman, dan menempatkan martabat manusia di pusat pembangunan. Sebuah visi masa depan yang layak kita perjuangkan bersama.




Penyelenggaraan Haji 2025 Dinilai Baik, MUI Beri Apresiasi dan Catatan Perbaikan

Sebelumnya

Ketegangan Meningkat: Militer Iran dan Israel Saling Serang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News