Garda Nasional saat menghadapi demonstran di Los Angeles. (AFP)
Garda Nasional saat menghadapi demonstran di Los Angeles. (AFP)
KOMENTAR

GELOMBANG unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang sebelumnya terjadi di Los Angeles kini menyebar ke San Francisco. Aksi yang berlangsung Minggu (8/6) malam di Distrik Keuangan San Francisco berujung ricuh, menyebabkan lebih dari 150 orang ditangkap dan dua petugas polisi terluka.

Dari data yang dihimpun Farah.id, massa mulai berkumpul di depan kantor Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) sekitar pukul 19.00 waktu setempat, membawa spanduk dan meneriakkan slogan menolak razia imigrasi dan pengerahan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles. Namun, sebagian demonstran bertindak anarkis, merusak bangunan dan kendaraan, termasuk robotaxi milik Waymo, yang kemudian menghentikan sementara operasionalnya di kota itu.

Polisi menyatakan aksi itu berubah menjadi pertemuan ilegal setelah sejumlah pengunjuk rasa menolak membubarkan diri dan terus melakukan perusakan. Sekitar 200 orang juga sempat berkumpul di depan Pengadilan Imigrasi San Francisco, menolak bubar meski sudah diperintahkan aparat.

Kericuhan ini merupakan kelanjutan dari protes di Los Angeles sejak Jumat (6/6), setelah ICE melakukan operasi besar-besaran di sejumlah lokasi, termasuk gudang dan toko, yang berujung pada penangkapan lebih dari 100 orang, sebagian besar pekerja imigran tanpa dokumen. Lima di antaranya diduga terlibat jaringan kriminal.

Bentrok pertama terjadi di sebuah gudang tempat para buruh harian ditangkap dan dibawa oleh agen federal. Aksi protes spontan pun pecah, diikuti pembakaran kendaraan dan upaya mengadang bus tahanan di wilayah Paramount dan Compton.

Situasi semakin memanas setelah Presiden Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 tentara Garda Nasional ke Los Angeles tanpa persetujuan Gubernur California, Gavin Newsom. Keputusan ini menuai kritik keras dan dianggap memperburuk ketegangan.

Gubernur Newsom menyebut langkah Trump sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara bagian. Ia menegaskan tidak ada kondisi darurat yang membenarkan campur tangan militer federal tanpa koordinasi.




Tahap Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Dimulai Hari Ini

Sebelumnya

Greta Thunberg dan Misi Kemanusiaan Gaza: Dikepung di Laut, Dideportasi dari Israel

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News