TIDAK ada alas kaki yang seikonik stiletto—hak tinggi ramping nan tajam yang seolah menyuarakan satu hal: keanggunan yang mematikan. Dari Audrey Hepburn hingga Zendaya, stiletto telah menjadi senjata rahasia perempuan yang ingin tampil berkelas namun tak kehilangan kekuatan.
Tapi kapan sebaiknya kita memakai stiletto?
Sepatu ini adalah pilihan sempurna untuk acara formal seperti gala, pesta koktail, atau resepsi pernikahan. Sepasang stiletto hitam klasik bisa langsung mengubah little black dress menjadi pernyataan fesyen. Untuk tampilan lebih berani, stiletto metalik atau motif kulit ular memberi sentuhan edgy tanpa kehilangan elegansi.
Stiletto juga cocok dipakai dalam konteks profesional, asalkan kamu tahu batasnya. Untuk rapat penting atau presentasi, padukan dengan celana tailored dan blazer. Namun, hindari penggunaan stiletto saat harus berdiri atau berjalan lama—haknya yang tinggi bisa menjadi tantangan tersendiri, bahkan untuk pemakai berpengalaman.
Soal kenyamanan, itu bagian dari seni. Pilih stiletto dengan insole empuk dan ukuran yang benar-benar pas. Jika kamu pemula, mulailah dengan hak 5–7 cm sebelum menjajal 10 cm ke atas. Dan satu hal penting: bawa sepatu cadangan jika kamu harus menghadapi tangga curam atau jalan berbatu. Karena tampil stylish bukan berarti harus mengorbankan keselamatan.
Stiletto adalah tentang sikap: tegak, percaya diri, sedikit berani. Jadi pakailah dengan niat, dengan postur, dan tentu saja, dengan pakaian yang mendukung. Di dunia fesyen, tak ada yang lebih ‘tajam’ dari perempuan yang tahu kapan harus berdiri—dan kapan harus melangkah—dengan penuh gaya.
KOMENTAR ANDA