Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan pidato dalam IFESDC di Washington D. C. (22/5) (Ist)
Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan pidato dalam IFESDC di Washington D. C. (22/5) (Ist)
KOMENTAR

Sesi selanjutnya bertajuk Rectors & Regulators’ Talk: Kerangka Kebijakan dan Riset Akademik untuk Ekonomi dan Keuangan Syariah, dimoderatori oleh Eaman Shebley dari TACS dan Stearns Salaam Bank. Wahyu Nugroho dari Kantor Perwakilan BI di New York menyampaikan peran bank sentral dalam mendorong industri halal untuk pertumbuhan dan keberlanjutan. Scheherazade S. Rehman dari George Washington University membahas tren masa depan ekonomi dan keuangan syariah, sementara Baiq Mulianah dari Universitas Nahdhatul Ulama, Nusa Tenggara memaparkan inisiatif penguatan kapasitas melalui program pertukaran dosen.

Sesi kedua ditutup dengan presentasi lima makalah riset terkait industri halal, wakaf, dan pembangunan berkelanjutan, dilanjutkan dengan pengumuman sepuluh pemenang Best Paper Awards. Sesi presentasi makalah tersebut dipandu oleh Fitri Hastuti, dari Universitas Padjadjaran.

Haryadi, Sekretaris Konferensi sekaligus Penasihat Senior Direktur Eksekutif Southeast Asia Voting Group, Bank Dunia, membacakan Resolusi Konferensi: “IFESDC 2025 menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kolaborasi global antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil dalam memajukan ekonomi syariah sebagai alat pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Konferensi ini menekankan pentingnya menyelaraskan keuangan syariah dengan tujuan pembangunan global melalui inklusi, investasi etis, dan pemberdayaan komunitas, khususnya di Asia Tenggara. Para peserta berkomitmen untuk terus mengembangkan riset, menjembatani akademik dan industri, serta menjadikan kawasan ini sebagai pusat inovasi ekonomi syariah.”

Konferensi juga menyerukan model bisnis syariah yang berkelanjutan, optimalisasi zakat dan wakaf untuk kesejahteraan inklusif, serta peningkatan kepemimpinan pemuda dan perempuan di sektor ini.

Forum ini juga menyatakan visinya untuk menjadikan IFESDC sebagai agenda global tahunan, dengan IFESDC 2026 direncanakan digelar pada musim semi tahun depan di tempat yang sama.

Dalam sesi penutupan, Arif Mustofa menyampaikan terima kasih kepada para sponsor: EDS16 World Bank Group, Universitas Tazkia, Sakinah Finance, Kantor Perwakilan BI New York, Bank BNI New York, serta BUMD Jakarta seperti Ancol, Transjakarta, dan Food Station Tjipinang Jaya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia atas dedikasi mereka, dan menyatakan: “Dengan suksesnya IFESDC 2025, kami akan segera mempersiapkan IFESDC 2026 yang akan digelar di tempat yang sama musim semi mendatang.”




Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Turos, Warisan Sejarah Islam yang Jadi Fondasi Penting Pendidikan di Indonesia

Sebelumnya

Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) Resmikan Hunian dan Sanitasi di Rumah Qur’an Miftahul Huda

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E