DIABETES melitus tipe 1 merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel beta di pankreas yang bertanggung jawab memproduksi insulin.
Diketahui bahwa insulin sangat penting untuk mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah. Pada anak-anak, diabetes tipe 1 bisa berkembang dengan cepat, dan mengenali gejalanya sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Berikut ini adalah beberapa gejala utama diabetes melitus tipe 1 pada anak:
1. Sering buang air kecil (Poliuria). Anak dengan diabetes tipe 1 cenderung sering buang air kecil, terutama di malam hari. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah, yang membuat tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.
2. Rasa haus berlebihan (Polidipsia). Anak yang sering buang air kecil biasanya juga mengalami rasa haus yang tidak wajar. Tubuh kehilangan banyak cairan melalui urine, sehingga memicu rasa haus sebagai mekanisme untuk menggantikan cairan yang hilang.
3. Berat badan menurun, meskipun asupan makanan anak mungkin tetap atau bahkan meningkat, anak dengan diabetes tipe 1 bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan mulai membakar lemak serta otot sebagai pengganti.
4. Rasa lelah berlebihan, anak yang menderita diabetes tipe 1 sering merasa lelah atau lesu. Ini disebabkan oleh kurangnya energi karena glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh tanpa insulin.
5. Nafsu makan meningkat (Polifagia), meskipun anak sering merasa lapar dan makan lebih banyak, mereka tetap bisa mengalami penurunan berat badan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa secara efisien.
6. Penglihatan kabur, kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi lensa mata, sehingga anak mungkin mengalami penglihatan kabur.
7. Infeksi yang sering atau sulit sembuh, anak-anak dengan diabetes tipe 1 mungkin lebih rentan terhadap infeksi, terutama infeksi pada kulit atau saluran kemih. Sistem kekebalan tubuh mereka menjadi lemah akibat kadar gula darah yang tinggi.
8. Napas berbau buah pada kasus yang lebih parah, anak mungkin mengalami kondisi yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA). Dalam kondisi ini, tubuh memecah lemak sebagai sumber energi, yang menghasilkan keton. Keton ini menyebabkan napas anak berbau buah dan merupakan tanda bahaya yang memerlukan perawatan medis segera.
Jika seorang anak menunjukkan beberapa gejala di atas, penting untuk segera mencari bantuan medis. Dokter akan melakukan tes kadar gula darah untuk menentukan apakah anak tersebut menderita diabetes tipe 1. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat membahayakan kesehatan anak.
Setelah diagnosis ditegakkan, anak-anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin atau pompa insulin untuk mengontrol kadar gula darah mereka.
Selain itu, pengelolaan diabetes juga melibatkan diet yang seimbang, olahraga yang teratur, dan pemantauan rutin kadar gula darah. Edukasi bagi keluarga tentang manajemen diabetes juga sangat penting agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat meskipun hidup dengan kondisi ini.
Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang baik, anak-anak dengan diabetes tipe 1 dapat menjalani kehidupan yang normal dan aktif.
KOMENTAR ANDA