Ilustrasi berada di cuaca panas ekstrem/AQUA
Ilustrasi berada di cuaca panas ekstrem/AQUA
KOMENTAR

SEORANG konsultan dan ahli diabetes di Pusat Spesialis Diabetes Dr Mohan, Bhama Ponmani mengatakan, musim panas yang intens melanda beberapa negara, termasuk Indonesia, dapat berdampak buruk pada Kesehatan penderita diabetes. Cuaca ekstrem ini berisiko tinggi bagi orang dengan diabetes mengalami dehidrasi akibat sering buang air kecil. Mereka juga menjadi kesulitan untuk mendinginkan tubuh.

Mengutip dari laman Hindustan Times, Jumat (19/4/2024), panas dan kelembapan dapat berdampak buruk pada Kesehatan seseorang. Bahkan, beberapa obat yang digunakan untuk menangani diabetes dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap panas atau meningkatkan risiko dehidrasi.

Menurut Ponmani, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar penderita diabetes tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas. Pertama, penting untuk memantau tingkat hidrasi. Caraya, periksa warna urin. Jika warnanya kuning pucat, itu menunjukkan hidrasi yang cukup. Pantau pula tingkat rasa haus. Usahakan untuk minum lebih banyak cairan dari biasanya selama musim panas ekstrem ini.

Kedua, perbanyaklah minum air putih. Usakan untuk minum setidaknya 8 sampai 10 gelas per hari dan tingkatkan asupan jika ingin lebih banyak berkeringat karena suhu tinggi atau aktivitas fisik. Ketiga, hindari minuman yang menyebabkan dehidrasi. Apa saja? Yaitu minuman berkafein seperti kopi, the, dan minuman berenergi, minuman beralkohol, dan minuman ringan. Asupan minuman demikian dapat menyebabkan dehidrasi dan mempengaruhi kadar gula darah dengan cepat.

Keempat, makan makanan yang menghidrasi, seperti buah-buahan dan sayuran kaya air misalkan mentimun, semangka, jeruk, dan tomat. Makanan-makanan tersebut tidak hanya memberikan hidrasi tetapi juga nutrisi penting.

Selanjutnya, mencobalah tetap tenang. Carilah lingkungan sejuk selama waktu terpanas hari itu. Lindungi pula kulit Anda dengan mengenakan pakaian ringan dan longgar, yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat seperti katun. Gunakan tabir surya untuk mencegah sengatan matahari dan mempercepat kehilangan cairan.

Yang terpenting, pantau kadar gula darah secara teratur dan sesuaikan dosis obat atau insulin sesuai petunjuk dokter. Rencanakan aktivitas luar ruangan dengan bijak, misalnya pada waktu yang lebih sejuk seperti pagi atau sore hari. Sering-seringlah beristirahat di tempat teduh dan hindari aktivitas berat selama jam-jam puncak cuaca panas.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health