Seorang perempuan duduk sendirian/Freepik
Seorang perempuan duduk sendirian/Freepik
KOMENTAR

NAMA Ustazah Halimah Alaydrus viral di jagat maya lantaran ia benar-benar ingin orang memperhatikan apa yang dikatakan, bukan siapa yang mengatakan. Wajahnya tak pernah terekspos di media sosial. Namun ceramahnya sangat ditunggu-tunggu terutama oleh kaum hawa.

Dalam suatu kajian, Ustazah Halimah Alaydrus menyebutkan tentang penyebab kehancuran seorang perempuan.

Perempuan tidak akan hancur oleh laki-laki. Perempuan tidak akan hancur oleh kemiskinan. Perempuan tidak akan hancur oleh kebodohan. Perempuan juga tidak akan hancur oleh kecantikan atau ketidakcantikannya. Banyak perempuan cantik bahagia. Banyak pula perempuan berwajah tidak cantik tapi bisa bahagia.

“Perempuan hancur karena perasaannya sendiri,” ujar Ustazah Halimah Alaydrus.

“Maka jika kamu ingin menjadi perempuan yang sukses, ingin menjadi perempuan yang besar, ingin jadi perempuan yang nilainya tinggi di sisi Allah, ingin jadi calon penghuni surga, yang hidup bahagia di dunia, meninggalnya husnul khatimah, caranya cuma satu, tidak ada yang lain, yaitu PANDAI PANDAI MENGENDALIKAN HATIMU SENDIRI,” sambungnya.

Apa yang dikatakan Ustazah Halimah Alaydrus hendaknya menjadi bahan renungan untuk kaum perempuan.

Ada banyak hal yang memang membuat keseharian perempuan terasa ‘berat’. Ada yang mengalami masalah rumah tangga, ada yang kesulitan dalam mendidik anak-anak, ada yang merasakan kesulitan ekonomi, ada pula yang hidupnya berjalan mulus secara duniawi, tapi jauh dari nilai-nilai agama.

Sejatinya, semua itu bisa dihadapi dengan baik manakala seorang perempuan mampu menata hatinya dengan baik. Setiap persoalan yang menghampirinya tidak lantas menjadikannya lemah dan terpuruk.

Dan tentulah, perempuan yang ingin hatinya kuat dan terkendali dengan baik, maka dia harus mampu menyeimbangkan ikhtiar dan tawakalnya. Hatinya hanya akan bisa tenang jika segala usaha diimbangi dengan kepasrahan mendalam kepada Allah Swt. Wallahu a’lam bishshawab.




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur