Ilustrasi seorang muslimah yang sedang merenung/Freepik
Ilustrasi seorang muslimah yang sedang merenung/Freepik
KOMENTAR

ADA saja rintangan yang membuat kita sulit bertambah dekat dengan Sang Khalik. Seorang ibu yang baru melahirkan atau anaknya masih dalam tahap balita, sering mengeluh seolah kehabisan waktu untuk tadarus, mengikuti kajian, hingga kesulitan untuk menunaikan salat sunnah.

Atau dalam pergaulan sehari-hari, kita sudah meneguhkan hati untuk membentengi diri dari ghibah dan fitnah. Namun entah mengapa, teramat sulit untuk menjauh dari ‘forum’ yang sedang membicarakan aib seorang teman.

Dan rintangan itu ternyata juga hadir di bulan Ramadan. Bahkan entah mengapa, godaannya terkadang menjadi lebih dahsyat.

Inginnya sih khatam Qur’an minimal satu kali dalam bulan suci Ramadan. Nyatanya, setiap habis Subuh mata teramat mengantuk. Setelah Zuhur, pekerjaan tak bisa ditinggalkan lama-lama. Setelah Ashar, sibuk membuat atau ngabuburit mencari takjil untuk berbuka. Setelah Maghrib, perut keroncongan minta diisi. Dan setelah Isya lalu Tarawih, tubuh terasa begitu lelah.

Tak heran bila ada yang menganggap puasa adalah ujian. Padahal sejatinya puasa adalah karunia. Tak sedikit pula yang Ramadannya hanya membuahkan lapar dan dahaga, karena Ramadannya sepi dari ibadah.

Sebenarnya, apa yang membuat kita gagal mendekatkan diri kepada Allah Swt.? Dan apa yang membuat kita gagal di 10 hari terakhir Ramadan? Apa yang membuat seorang muslim tidak bisa merengkuh Lailatul Qadr?

Dalam sebuah kesempatan yang diunggah @taubatters, artis Dewi Sandra menyebutkan jawaban dari guru mengajinya (yang ia tak mau sebutkan namanya). Alasan mengapa seseorang bisa gagal meraih sebanyak-banyak pahala dan kemuliaan di 10 hari terakhir adalah karena “merasa tidak membutuhkan Allah”.

Karena itulah, jika kita merasa butuh Allah untuk melindungi dan meridai kehidupan kita, maka kita harus berjuang, bangkit, dan mengejar kemuliaan yang dijanjikan Allah Swt.

Jika kita merasa membutuhkan Allah, maka kita harus meminta pertolongan dari Allah Swt.

Dan tidaklah kita lupa untuk senantiasa memohon kepada Allah Swt. agar kita menjadi hamba yang lebih baik, hamba yang lebih dekat lagi kepada-Nya, hamba yang memahami tujuan hidupnya, dan ke mana kita akan pulang kembali.

Kita adalah manusia, bagaimana mungkin kita bisa merasa tidak membutuhkan Allah???




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur