Ibu Wury Ma'ruf Amin dan Menteri Nadiem Makarim mencanting di acara pembukaan puncak perayaan Hari Batik Nasional di Museum Batik Indonesia, TMII (2/10)/Dok. YBI
Ibu Wury Ma'ruf Amin dan Menteri Nadiem Makarim mencanting di acara pembukaan puncak perayaan Hari Batik Nasional di Museum Batik Indonesia, TMII (2/10)/Dok. YBI
KOMENTAR

4# Menyaksikan Proses Membatik secara Langsung

Seluruh perajin batik yang hadir pada acara pemecahan rekor pada tanggal 1 Oktober kembali hadir pada hari puncak perayaan Hari Batik Nasional 2023 untuk menampilkan proses membatik langsung di hadapan para tamu undangan.

Pada perayaan HBN tahun ini, Yayasan Batik Indonesia mengusung tema “Batik Bangkit” yang memiliki agenda untuk kembali membangkitkan industri batik yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Industri batik diharapkan dapat kembali bangkit dari semua aspek baik produksi, perdagangan, perkembangan, serta inovasinya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat di berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali di sektor industri batik. Dampak tersebut dirasakan baik dari sisi perajin batik maupun dari daya beli masyarakat yang menurun drastis.

Meskipun kurva pandemi telah berangsur melandai yang ditandai dengan penurunan jumlah kasus COVID-19 dan geliat ekonomi masyarakat yang kian terlihat.

Akan tetapi, industri batik tidak bisa dibilang sudah pulih seutuhnya karena proses peningkatan laju ekonomi pada industri batik membutuhkan waktu yang tidak sebentar agar dapat kembali ke titik semula.

Demi mendukung niat mulia tersebut, Yayasan Batik Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk secara proaktif ‘memberi jalan’ bagi perajin untuk kembali berkarya dan berproduksi demi menggeliatkan roda perekonomian.

Tentang Yayasan Batik Indonesia

Yayasan Batik Indonesia (YBI) didirikan pada tanggal 28 Oktober 1994 dan diprakarsai oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita, Bapak Ir. Firdaus Ali, dan Bapak DR. Dipo Alam MEM. YBI memiliki misi sosial, budaya, dan ekonomi yang bertujuan untuk pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pewartaan batik nasional sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.

Selama ini YBI aktif memajukan usaha kerajinan batik melalui kegiatan ekonomi bernilai tambah yang pada gilirannya akan mampu mendukung pemerataan dan peningkatan pendapatan, perajin atau pengusaha batik kecil dan tradisional.




Pemerintah Tunda Pemberlakuan Kewajiban Sertifikasi Halal Produk UMK Hingga Oktober 2026

Sebelumnya

Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News