Yuk, ganti mengeluh jadi bersyukur untuk kebaikan fisik dan mental/Pexels
Yuk, ganti mengeluh jadi bersyukur untuk kebaikan fisik dan mental/Pexels
KOMENTAR

SEPINTAS, mengeluh adalah urusan hati yang tidak kaitannya dengan kesehatan tubuh. Orang yang seringkali mengeluh biasanya tak menjadikan kehidupan seseorang menjadi suram tapi juga menguras energi orang-orang di sekitarnya.

Ternyata, mengeluh tak hanya mempengaruhi suasana hati tapi juga kesehatan fisik seseorang. Hal ini diungkapkan oleh dr. Ita Fajria Tamim, dokter yang juga seorang self-growth enthusiast dan penulis.

“Tidak banyak orang tahu bahwa mengeluh berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Hasil yang dimuat dalam jurnal internasional Archives of General Psychiatry menyebutkan bahwa mengeluh dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Hormon ini membuat otak mengalirkan darah ke organ-organ tubuh yang tidak esensial,” ungkap dr. Ita dalam keterangan yang diperoleh Farah.id.

“Jika kita mengeluh terus-menerus, maka produksi hormon kortisol akan semakin tinggi dalam jangka panjang sehingga memicu risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan stroke,” imbuh penulis buku Sekosong Jiwa Kadaver ini.

Penelusuran Farah.id menunjukkan bahwa hormon kortisol memegang peranan dalam respons tubuh terhadap stres, secara psikologis maupun fisiologis. Hormon kortisol dihasilkan secara alami saat seseorang mengalami tekanan psikis atau berada dalam kondisi tertentu yang membuatnya tertekan.

Karena itulah hormon kortisol juga disebut sebagai hormon stres. Hormon ini dihasilkan untuk melawan setiap ancaman yang datang. Diketahui bahwa kadar hormon kortisol paling tinggi pada tubuh manusia adalah pada pukul 8 pagi, dan akan berkurang pada waktu-waktu berikutnya.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health