Ilustrasi labor Covid-19/net
Ilustrasi labor Covid-19/net
KOMENTAR

Kebenaran asal mula penyebaran Covid-19 masih jadi teka-teki dan jadi perdebatan antara Amerika Serikat dan Cina. 

Virus yang muncul tahun 20219 itu berasal dari insiden di laboratorium Institut Virologi Wuhan (WIV) di China ini pun ditangani Badan Intelijen Amerika Serikat. 

Hal ini dilansir dari sebuah laporan yang dirilis Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) dikutip dari Bisnis.com, Sabtu (24/6). 
  
"CIA dan badan intelijen lain belum dapat menentukan asal pasti pandemi COVID-19," tulis laporan itu. 

Di mana, menurut laporan tersebut karena hipotesis alami dan laboratorium bergantung pada asumsi signifikan atau menghadapi tantangan berupa laporan yang bertentangan. 

Usaha ekstensif, menurut laporan tersebut, telah dilakukan untuk mempelajari virus corona di WIV, namun agensi tersebut belum menemukan bukti insiden spesifik yang dapat menyebabkan wabah tersebut. 

"Kami belum menemukan indikasi bahwa riset WIV sebelum pandemi memiliki kaitan dengan virus SARSCoV-2 atau bukti langsung bahwa terdapat insiden dalam riset yang melibatkan personel WIV sebelum pandemi yang menyebabkan penularan virus," terangnya. 

Sampai-sampai, Presiden AS Joe Biden pada Maret telah menandatangani undang-undang yang mendeklasifikasi informasi terkait asal-usul pandemi. 

Orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut mengatakan pada saat penandatanganan bahwa ia menyetujui keputusan Kongres AS untuk merilis informasi sebanyak mungkin tentang asal mula COVID-19.

Perdebatan ini bermula dari laporan Wall Street Journal Februari lalu bahwa Departemen Energi AS menyangsikan laporan intelijen rahasia yang mengungkapkan bahwa pandemi itu kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium China. 

Laporan tersebut kemudian dibantah langsung oleh China. Direktur FBI Christopher Wray pada 28 Februari mengatakan agensinya telah selama beberapa waktu melakukan penyelidikan bahwa pandemi itu kemungkinan besar berasal dari insiden laboratorium di Kota Wuhan, China.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News