Batch 1 dari total 113 perawat yang siap bekerja di Singapura/Dok. Kemnaker
Batch 1 dari total 113 perawat yang siap bekerja di Singapura/Dok. Kemnaker
KOMENTAR

MENTERI Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah melepas keberangkatan angkatan pertama pekerja migran Indonesia yang berprofesi sebagai perawat dalam penempatan perawat sektor formal pertama ke Singapura lewat skema P to P (Private to Private).

Ke-21 perawat yang diberangkatkan ke Singapura ini adalah batch I dari total 113 perawat yang berada di bawah naungan PT Binawan. Sisa lainnya masuk batch II dan juga akan segera diberangkatkan.

Menaker berpesan agar 21 perawat tersebut dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Saya berpesan kepada teman-teman perawat, bekerja di Singapura ini adalah pengalaman yang memberi banyak sekali manfaat. Bukan hanya mendapat penghasilan memadai, tapi juga mendapat pengetahuan, membentuk karakter kerja, juga memberi pengalaman bekerja sama dengan anggota tim dari banyak negara,” kata Menaker dalam keterangannya (20/6/2023).

Menaker Ida Fauziyah juga menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga perawat merpakan kebutuhan global. Banyak negara memerlukan perawat asing untuk mengisi kekosongan di negara mereka.

Namun kebutuhan besar tersebut juga berdampak pada persaingan ketat. Seorang perawat dituntut untuk memiliki kompetensi mumpuni untuk bisa berkompetisi. Karena itu perawat harus terus meningkatkan kemampuan diri yang berguna untuk pekerjaannya, agar bisa mengisi peluang kerja yang terbuka.

Menaker Ida juga mendukung para PMI tersebut untuk bisa bekerja secara maksimal sebagai Health Care Assistant (HCA) dan diharapkan bisa mengikuti Singapore Nursing Board Exam agar dapat menduduki jabatan lebih tinggi yaitu Enrolled Nurse (EN) hingga Registered Nurse (RN).

Mereka juga diharapkan dapat bekerja dengan profesional dan beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja demi terciptanya kesan positif tenaga perawat Indonesia. Termasuk mengomunikasikan dengan baik jika ada menemui masalah dan menempuh prosedur penyelesaian masalah dengan baik.

Perwakilan Indonesia di Singapura dipastikan siap membantu PMI. Karena itulah para perawat diminta untuk lapor diri serta menyimpan nomor kontak dan alamat perwakilan negara.

“Buktikan bahwa perawat Indonesia mampu dan cakap,” kata Menaker.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News