Seorang balita mendapatkan tetesan vaksinasi polio/Net
Seorang balita mendapatkan tetesan vaksinasi polio/Net
KOMENTAR

KASUS polio di Indonesia kembali menggeliat. Setelah akhir 2022 kemarin ditemukan kasus baru di Aceh, pada pertengahan Maret 2023 kembali ditemukan satu kasus di Purwakarta, Jawa Barat. Padahal, Indonesia sudah dinyatakan bebas polio sejak 8 tahun lalu.

Polio bukan penyakit yang ringan. Penyakit ini menular dan dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen pada anak, bahkan kematian. Polio paling sering menyerang anak balita dan penularannya melalui feses oral.

Untuk itulah, semua balita usia 0 hingga 59 bulan yang tinggal di daerah Jawa Barat, wajib melakukan vaksin polio kembali meskipun sudah pernah melakukannya. Vaksin polio bisa didapatkan secara gratis di posyandu atau puskesmas terdekat.

Kegiatan ini disebut sebagai sub PIN (pekan imunisasi nasional) polio. Dan terkait penemuan kasus pertama di Aceh menimpa anak usia 7, maka kegiatan pelaksanaan imunisasi di Aceh difokuskan pada anak usia 0-12 tahun.

Sedangkan di Jawa Barat, pada April ini kembali dilaksanakan vaksinasi polio untuk seluruh balita (usia 0-59 bulan), karena usia tersebut merupakan yang paling rentan tertular.

Vaksin diberikan dengan cara meneteskan ke mulut. Dilakukan dua kali (April dan Mei) untuk semua anak, meskipun sudah pernah divaksin polio. Adapun jadwalnya sebagai berikut:

  • Tahap I, dilakukan pada 3-15 April 2023
  • Tahap II, dilakukan pada 15-27 Mei 2023

Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin polio sakti jenis nOPV2 yang dapat melindungi anak terhadap virus polio jenis terbaru, yaitu cVDPV2. Vaksin ini merupakan vaksin terbaru yang paling canggih memotong rangkaian penularan penyakit polio.

Targetkan 3,9 juta anak mendapat tetes vaksin polio

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Dedi Supandi mengatakan, vaksin polio di Jawa Barat menargetkan sebanyak 3,9 juta balita usia 0 hingga 5 tahun mendapatkan vaksin polio. Dan saat ini, Jawa Barat ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.

“Terkait target, tertinggi yaitu Kabupaten Bogor, yaitu sebanyak 542.530 sasaran. Sedangkan Kota Banjar menjadi daerah dengan target pemberian vaksin polio paling rendah, yaitu di angkar 12.960 balita,” kata Dedi.

Sekali lagi, polio bisa dicegah dengan melaksanakan vaksinasi polio. Vaksin ini diberikan dengan cara diteteskan ke dalam mulut, bukan dengan injeksi.

Vaksinasi polio diperlukan untuk mencegah anak mengalami kelainan saraf dan memberikan masa depan yang lebih cerah lagi.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News