Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH Jepang harus memberikan hadiah kepada setiap ibu yang mau melahirkan bayi sebagai upaya peningkatan populasi. 

"Saya pikir sangat masuk akal untuk mempertimbangkan untuk menutupinya dengan obligasi pemerintah," kata anggota parlemen Partai Demokrat Liberal (LDP) Hiroshige Seko.

Dikatakan Seko, Pemerintah Jepang perlu menggelar diskusi tentang apakah akan mendanai kebijakan tersebut dengan obligasi pemerintah, pajak, skema asuransi, atau kombinasi dari berbagai sumber.

Seko menambahkan bahwa pendanaan melalui obligasi pemerintah penerbitan harus diizinkan.

Hingga 2022, angka kelahiran di Jepang jatuh ke rekor terendah yang hanya mencapai sekitar 800.000. Hal itu dipicu karena biaya hidup di Jepang semakin tinggi, sehingga membuat warga berpikir untuk meneruskan keturunan.

Perdana Menteri Fumio Kishida pada bulan Januari telah berjanji untuk mengatasi angka kelahiran yang menurun di negara itu dengan mengajukan rencana untuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak pada bulan Juni.




Jelang HARI ANAK NASIONAL 2025: Mendengar Suara Anak Indonesia, Menyemai Harapan demi Masa Depan yang Lebih Baik

Sebelumnya

Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Apresiasi Kontribusi Besar Indonesia dalam Kesuksesan Penyelenggaraan Haji 2025

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News