Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KELAKUAN wisatawan mancanegara (wisman) di Bali semakin meresahkan. Bermodus ikuti ritual sembahyang di sebuah pura, sebanyak 12 turis yang mengunjungi Pura Luhur Lempuyang yang terletak di Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang enggan membayar tiket masuk.

Rombongan wisman membuat ulah pada Sabtu (11/3/2023) pagi. Dengan mengenakan pakaian adat sembahyang, ke-12 wisman itu masuk dan tak mau membeli tiket.

“Mereka beralasan hanya datang mau sembahyang saja,” ujar seorang pemandu wisata, I Gede Putu Karyana.

Yang lebih mengagetkan lagi, saat akan masuk dua diantara 12 orang menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali. 

“Mereka tidak mau batar tiket, alasannya melakukan persembahyangan. Apalagi dua orang ada yang menunjukkan kepemilikan KTP Bali,” kata Putu Karyana.

Usai melakukan persembahyangan, rombongan turis tersebut langsung pergi. Bahkan, salah seorang dari turis tersebut pun berlagak seperti seorang pemandu dengan menjelaskan keberadaan Pura Luhur Lempuyang.

Menanggapi hal itu, Ketua Pemandu wisatawan di Pura Luhur Lempuyang Jro Mangku Ketut Cara mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemandu yang ada di Pura Luhur Lempuyang. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali. 

“Kalau WNA meski sembahyang saja harusnya tetap dikenakan tiket. Itu sama saja dengan wisata religi. Beda dengan umat Hindu yang ingin melakukan persembahyangan baru mereka tidak bayar,” jelas Mangku Cara.

Peristiwa itu pun kemudian diviralkan dan diposting di media sosial oleh DPD HPI Bali.




Jelang HARI ANAK NASIONAL 2025: Mendengar Suara Anak Indonesia, Menyemai Harapan demi Masa Depan yang Lebih Baik

Sebelumnya

Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Apresiasi Kontribusi Besar Indonesia dalam Kesuksesan Penyelenggaraan Haji 2025

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News