PULUHAN siswa yang kedapatan menyilet tangannya sendiri di SMP Negeri Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara membuat miris dunia pendidikan dan anak.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati S.Psi, MH mengatakan, perbuatan melukai diri ini kemungkinan dilakukan oleh siswi yang memiliki masalah, dan menginginkan perhatian.
Hanya saja, lanjut Ainul di kasus siswi SMP Bengkulu Utara ini, siswi bemasalah yang menginginkan perhatian ini hanya 1 atau 2 orang saja.
"Sementara, siswi lain hanya ikut-ikutan, meniru media sosial," kata Ainul yang juga ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) wilayah Bengkulu ini.
Ainul menambahkan,konseling khusus dibutuhkan untuk mengetahui motif yang membuat anak-anak tersebut melakukan trend tidak biasa. Pasalnya perbuatan menyakiti diri sendiri tidak dilakukan spontan .
"Makanya perlu pendekatan dan penggalian persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah ada luka batin yang butuh penanganan yang baik," kata dia.
KOMENTAR ANDA