Seorang ayah memegang tangan putrinya yang tewas usai terjebak di reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa Turki/Net
Seorang ayah memegang tangan putrinya yang tewas usai terjebak di reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa Turki/Net
KOMENTAR

HINGGA Kamis (9/2) sore, korban tewas akibat gempat dahsyat Turki dan Suriah mencapai 17.513. Angkat tersebut dimuat AFP dan akan terus meningkat, mengingat banyaknya korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.

Pejabat dan petugas media mengatakan, ada sekitar 14.351 korban tewas di Turki, dan di Suriah angkanya mencapai 3.162.

Hingga kini, evakuasi masih terus dilakukan untuk mencari korban selamat di bawah puing-puing. Karena sebelumnya, dilaporkan gempa merobohkan sedikitnya 5.000 gedung di dua negara itu.

Sebagai ungkap duka, Kementerian Agama (Kemenag) RI meminta seluruh umat Muslim di Tanah Air untuk melakukan salat ghaib. Begitu disampaikan Dr H Adib, Mag, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI.

“Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada gempa bumi di Turki dan Suriah, maka kami mengimbau agar umat Islam di Indonesia melaksanakan salat ghaib setelah salat Jumat pada 10 Februari 2023,” kata Adib.

Tata cara salat ghaib

Cara mengerjakan salat ghaib sama seperti ketika melaksanakan salat jenazah. Hanya saja, berbeda lafal niat dan lokasi yang jauh dari si jenazah. Berikut ini tata cara melakukan salat ghaib, mengutip dari Kitab Lengkap Panduan Sholat oleh M Khalilurrahman al-Mahfani, Ma dan Abdurrahim Hamdi, MA.

  1. Berdiri (bagi yang mampu) dan mengucapkan niat seperti bacaan di atas.
  2. Takbiratul ihram seperti salat biasa.
  3. Membaca Al-Fatihah.
  4. Takbir kedua, membaca sholawat berikut: “Allahumma sholli alaa Muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa shollaita ala Ibrahim wa ala aali Ibrahim. Wa barik ala Muhammad wa ala aali Muhammad. Kama barakta ala Ibrahim wa ala aali Ibrahim. Innaka hamidun majiid.”
  5. Takbir ketiga membaca doa untuk mayit: “Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wafuanhu, wa akrim nuzulahu, wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minal danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa adzaaban naari.”
  6. Takbir keempat membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan: “Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaqunnabiliimaani walaa taj’al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu rabbanaa innaka rouufurrohiim.”
  7. Salam.

Begitulah tata cara melaksanakan salat ghaib, setelah salat Jumat (10/2), sebagaimana dianjurkan Kemenag RI.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News