Amira Elghawaby/Net
Amira Elghawaby/Net
KOMENTAR

SERANGAN terhadap islam yang dilakukan kelompok-kelompok islamofobia bisa menghasilkan reaksi yang terduga. Setelah politisi Swedia Rasmus Paludan dan pemimpin sayap kanan Belanda, Edwin Wagensveld menyerang simbol-simbol islam di eropa, reaksi sebatas unjuk rasa pun bergelombang dilakukan.

Untuk menghalau gerakan meluas dan menjangkiti warganya, Pemerintah Kanada pun menunjuk perwakilan khusus untuk memerangi islamofobia.

Mengingat selama beebrapa tahun terakhir, serangkaian serangan mematian telah menargetkan komunitas muslim di Kanada. Seperti pada Juni 2021. Dimana empat anggota keluarga muslim dibunuh oleh seseorang yang menabrak dengan truk di London, Ontario. Serta serangan terhadap enam warga muslim yang diserang di Masjid Quebec City.

Perwakilan itu akan berperan sebagai penasihat, pakar sekaligus mendukung dan meningkatkan upaya pemerintah Kanada dalam rangka memerangi Islamofobia, rasisme sistemik, diskriminasi rasial, dan intoleransi agama. 

Untuk memimpin upaya itu ditunjuklah seorang aktivis dan wartawan senior, Amira Elghawaby. Perempuan ini merupakan juru kampanye hak asasi manusia yang aktif selama ini. Dia juga adalah kepala komunikasi untuk Yayasan Hubungan Ras Kanada dan kolumnis untuk surat kabar Toronto Star. Sebelumnya dia bekerja selama lebih dari satu dekade di penyiar publik CBC. 

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memuji penunjukan Elghawaby sebagai langkah penting dalam perjuangan negaranya melawan islamofobia dan kebencian dalam segala bentuknya. 

"Keanekaragaman benar-benar merupakan salah satu kekuatan terbesar Kanada, tetapi bagi banyak Muslim, Islamofobia terlalu familiar," tambahnya, dikutip dari The New Arab, Minggu (29/1/2023). 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News