Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Kuncinya adalah keridaan hati dua insan, karena pernikahan bukan berlandaskan persepsi publik. Barangkali masyarakat kecewa atas kandasnya sebuah pernikahan, terlebih disebabkan perkara mahar dan sejenisnya. Akan tetapi, kita perlu menghargai suara hati dua insan itu. Rida atau tidak, merekalah yang benar-benar memahaminya.




Pantaskah Bagi Allah Anak Perempuan?

Sebelumnya

Betapa Lembutnya Al-Qur’an Menerangkan Surga Adalah Hak Perempuan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tafsir