Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Ikhlas adalah sesuatu yang sangat mudah diucapkan, tapi sulit dilaksanakan. Belum tentu orang yang mengaku ikhlas, itu ikhlas. Karena, yang mengetahui apakah seseorang benar-benar ikhlas atau tidak adalah Allah. Bahkan malaikat atau setan pun tidak mengetahui perihal keikhlasan seseorang.

Allah berfirman:

“Ikhlas adalah satu di antara banyak rahasia Ku yang aku titipkan di hati seseorang yang Aku cintai dari hamba-hamba Ku, yang tidak dapat dilihat malaikat untuk dicatatnya dan tidak juga terlihat oleh setan untuk dirusaknya.”

Memang betul hanya Allah yang mengetahui keikhlasan seseorang. Tapi seorang tokoh sufi besar pada abad ketiga Hijriyah, Dzun Nun al-Misri mengatakan, ada tiga tanda-tanda keikhlasan.

  • Pertama, menganggap pujian dan celaan sama

Seseorang yang betul-betul ikhlas akan bersikap sama ketika menerima pujian ataupun celaan. Ia tidak akan terpengaruh karena dua hal tersebut. Baginya, apapun yang dilakukan adalah karena dan untuk Allah.

  • Kedua, melupakan amal baik

Adalah seseorang yang bekerja untuk orang lain dan telah memberi kesenangan kepadanya. Namun orang tersebut lupa telah melakukannya. Ia tidak pernah ingat tentang apa yang telah dikerjakannya.

  • Ketiga, melupakan hak amal baiknya untuk memperoleh pahala di akhirat

Orang yang iklas adalah orang yang hanya menginginkan pahala amal di akhirat, bukan di dunia. Ia tidak pernah mengharapkan imbalan atau balasan amal baiknya di dunia ini.

Dalam hal beribadah, ikhlas menjadi kunci utama. Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitabnya Al-Hikam, mengibaratkan amal ibadah adalah jasad fisik tanpa nyawa. Sementara, ruhnya amal ibadah adalah keikhlasan.

Setiap amal ibadah yang dilakukan dengan tidak ikhlas, artinya amal ibadah tersebut mati karena tidak ada ruhnya.

“Amal bagaikan sosok yang tegak (tanpa nyawa) dan nyawanya adalah keikhlasan yang berada di dalamnya,” demikian Syekh Ibnu Athaillah.




Menyambungkan Jiwa dengan Al-Qur’an

Sebelumnya

Sempurnakan Salatmu Agar Terhindar dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur