Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

TERKADANG, yang namanya hubungan pasti ada momen konflik yang mengharuskan untuk berdiskusi lebih lanjut. Karena, memang mustahil ada hubungan tanpa konflik.

Sejatinya, konflik dibutuhkan untuk pasangan bisa bertumbuh. Jadi yang perlu dilakukan bukan menghilangkan konflik, melainkan terus berlatih untuk tetap punya hubungan yang sehat, walaupun sedang berkonflik.

Percaya atau tidak, biasanya ketika kita berdiskusi dengan pasangan kurang lebih sekitar 3 menit. Sisanya, sudah lebih ke ego masing-masing, seperti ada perasaan tidak dihargai, tidak disayang, dan tidak didengar.

Nah, agar hubungan kamu dengan pasangan bisa langgeng, sebaiknya setiap konflik harus diciptakan sebagai konflik yang sehat. Berikut ini 3 contoh kalimat konflik sehat yang bisa kamu gunakan:

  • “Oh, jadi maksud kamu itu begini. Benar begitu nggak maksudnya?”

Kalimat ini bisa membantu kamu dan pasangan untuk bersepakat dan punya persepsi yang sama tentang suatu masalah. Dengan begitu, tidak perlu ada perselisihan yang tidak relevan.

  • “Sebenarnya, kalau dipikir-pikir kamu itu ada benarnya. Cuma, kayaknya kok aku belum nyaman, ya. Boleh nggak aku minta waktu untuk memproses ini, sebentar saja. Kalau sudah, nanti aku balik lagi ke sini.”

Mungkin banget kalau dalam setiap masalah kita tidak selalu terus berada pada posisi yang benar. Dan memang sehatnya kita perlu mengakuinya, walaupun hal itu tidak nyaman. Jadi, daripada kita berupaya memenangkan argumen dengan pasangan, lebih baik jeda dulu. Setelah tenang, baru selesaikan diskusi dengan baik.

  • “Aku paham sih kalau kamu sebenarnya nggak nyaman. Ya, sebenarnya sih wajar-wajar saja kalau kamu seperti ini.”

Validasi, memahami, dan menyetujui perasaan pasangan itu penting untuk suatu hubungan. Dengan begitu, pasangan akan merasa bahwa kita mau mengerti dengan apa yang diinginkannya.

Hanya saja, hal ini tidak sepaket dengan menyetujui apa yang menjadi pendapatnya. Jadi, yang penting pasangan sudah tahu bahwa kita mengerti dan memahaminya. Selanjutnya, silahkan berdiskusi kembali untuk menemui kesepakatan.

Jadi, menciptakan konflik yang sehat dengan mengakui, mengerti, dan memahami apa maksud dan perkataan pasangan, sangatlah penting untuk hubungan yang langgeng dan harmonis.




Memilih Alpukat yang Tepat untuk Disantap

Sebelumnya

Tak Perlu Dicuci, Ini Cara Membersihkan Daging Sebelum Dimasak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family