KOMENTAR

PARA guru di hampir semua sekolah di Amerika memasukkan pemeriksaan kesehatan mental siswa sebagai bagian dari rutinitas mereka.

Ide dasarnya adalah membuka percakapan dengan siswa tentang perasaan mereka secara emosional, memantaunya, dan membantu siswa sebelum masalah mental meningkat menjadi krisis yang membahayakan.

Pada beberapa minggu di awal masuk sekolah, para guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk memastikan kesehatan mental siswa mereka dan mempersingkat waktu pembahasan materi pelajaran.

Tindakan proaktif sekolah itu dipuji Presiden American Academy of Child and Adolescent Psychiatry Dr. Tami Benton.

"Para guru mulai mengembangkan pendekatan mereka sendiri untuk menilai perkembangan sosial-emosional anak-anak," kata Dr. Tami, seperti dilansir NPR.

Pendekatan tersebut menjadi penting setelah dua setengah tahun pandemi yang sulit. Sekolah jarak jauh dan tekanan ekonomi memperburuk kondisi kesehatan mental anak-anak di AS yang memang sudah goyah.

Pada tahun 2020, CDC melaporkan peningkatan jumlah anak yang masuk IGD terkait krisis kesehatan mental. Mulai dari gangguan makan, perilaku agresif, juga melukai diri sendiri hingga upaya bunuh diri yang serius.

Salah satunya di rumah sakit Children's Wisconsin di Milwaukee, di mana angka kunjungan anak ke UGD terkait kesehatan mental naik 40 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Pada tahun 2020, tiga organisasi profesional termasuk American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menyatakan bahwa masalah kesehatan mental anak menjadi darurat nasional.

"Ada banyak anak dengan tingkat kecemasan dan stres yang tinggi, kami melihat siswa menunjukkan gejala gangguan kesehatan mental yang tidak ada sebelum pandemi, terutama meningkatnya angka keinginan bunuh diri" kata pengawas sekolah Robert Mullaney di Massachusetts.

Berbagai pengalaman tersebut membuat para guru bertindak proaktif saat memasuki tahun ajaran baru tahun ini.

Salah satu program yang banyak dilakukan adalah mengisi beberapa menit pertama di sekolah untuk para siswa berbagi perasaan mereka. Para siswa diminta berhenti dari aktivitas mereka untuk fokus dalam mengekspresikan perasaan mereka. Termasuk apakah mereka merasa aman di sekolah, mengingat ancaman kekerasan senjata menghantui orangtua, pihak sekolah, dan para siswa.

Psikolog Janice Beal mengatakan bahwa para guru saat ini dituntut untuk menjadi profesional di bidang kesehatan mental.

Guru harus bisa memahami dan mengenali masalah kesehatan mental apa yang dirasakan siswa, sehingga mereka bisa mengusulkan bantuan yang tepat bagi siswa tersebut.

Berbagai organisasi profesional menyatakan kesiapan mereka menurunkan psikolog dan psikiater ke sekolah-sekolah untuk membantu para guru.




Film Horor dan Dampak Psikologisnya terhadap Anak

Sebelumnya

Tidak Mendapat Hak Waris, Ini yang Nanti Diterima Anak Adopsi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family