SEKOLAH Rakyat, program pendidikan berasrama yang diinisiasi pemerintah, resmi memulai tahun ajaran perdananya hari ini. Suasana haru mewarnai hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di berbagai lokasi, termasuk di Sentra Handayani, Jakarta Timur, dan Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Bogor.
Sejak pagi, para siswa tampak berdatangan bersama orangtua atau wali mereka. Mengenakan seragam putih-merah, para siswa membawa koper dan perlengkapan harian untuk tinggal di asrama. Di gerbang Sekolah Rakyat Jakarta Timur, para guru dan kepala sekolah menyambut hangat kedatangan siswa baru.
Namun, momen perpisahan di gerbang sekolah tak dapat dipisahkan dari tangis haru para orangtua. Mereka hanya diizinkan mengantar hingga pintu masuk, sebelum anak-anak diarahkan ke aula untuk mengikuti sesi perkenalan daring lintas wilayah.
Suasana serupa juga terjadi di Sekolah Rakyat Bogor. Antrean panjang tampak di halaman asrama, tempat para siswa mengikuti proses pembagian kamar. Beberapa orangtua terlihat mendampingi anak-anak dengan mata berkaca-kaca. Salah satunya Dewi Nurshiyami, warga Bogor, yang mengantar anak yatim yang diasuhnya sejak kecil.
“Karena ini program pemerintah, kami yakin pendidikan dan fasilitasnya terjamin,” kata Dewi, dikutip dari Kompas.
Pihak sekolah pun turut sigap mengarahkan siswa dan memastikan proses orientasi berjalan tertib. Meski sebagian siswa terlihat canggung, tidak sedikit pula yang menunjukkan semangat menghadapi pengalaman baru.
Pelaksanaan Sekolah Rakyat ini menjadi harapan baru bagi banyak keluarga, terutama dari kalangan rentan, dalam memberikan akses pendidikan berkualitas secara gratis dan terintegrasi.
KOMENTAR ANDA