Mie/ Net
Mie/ Net
KOMENTAR

MI INSTAN merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia dan banyak negara lainnya. Dikenal sebagai "teman di akhir bulan", mi instan dalam bungkus plastik memang ramah kantong sekaligus praktis untuk dibuat.

Terlebih dengan aneka varian rasa yang makin beragam, setiap orang memiliki varian favorit dengan rasa yang menyerupai masakan aslinya. Rasanya enak, dan mengenyangkan.

Seiring popularitas mi instan yang kian menanjak, tak hanya di negara-negara Asia tapi juga di negara Eropa dan Amerika, WORLD INSTANT NOODLE ASSOCIATION (WINA) merilis daftar negara penyantap mi instan terbanyak di dunia.

Dari data yang dirilis pada 13 Mei lalu, WINA menempatkan Indonesia di peringkat kedua negara penyantap mi instan terbanyak.

Daftar bertajuk Demand Rankings itu menyebutkan masyarakat Indonesia menyantap 13,270 juta porsi mi instan sepanjang tahun 2021.

Angka tersebut naik dari tahun 2020 sebanyak 12,640 juta porsi. Di antara mi instan paling populer di Tanah Air adalah mi goreng dan mi rebus rasa ayam bawang.

Di bawah Indonesia, ada Vietnam yang berada di peringkat ketiga. Uniknya, masyarakat Vietnam kerap menambahkan paprika, lemon, dan bawang untuk disantap dalam hidangan mi mereka.

Mi instan tom chua cay dengan perpaduan rasa udang dan asam disebut menjadi yang paling populer di negara dengan ibu kota Hanoi itu.

Lantas, negara mana yang menduduki nomor satu dalam daftar tersebut? Berikut 10 negara penyantap mi instan terbanyak versi WINA.
1.    China/ Hong Kong (43, 990 juta porsi)
2.    Indonesia (13,270 juta porsi)
3.    Vietnam (8,560 juta porsi)
4.    India (7,560 juta porsi)
5.    Jepang (5,850 juta porsi)
6.    Amerika Serikat (4,980 juta porsi)
7.    Filipina (4,440 juta porsi)
8.    Korea Selatan (3,790 juta porsi)
9.    Thailand (3,630 juta porsi)
10.  Brazil (2,850 juta porsi)

Tentang China dan Hong Kong yang berada di peringkat pertama, banyak orang tentu tak terkejut. Namun demikian, jumlah konsumsi mi instan di negara tersebut menurun, dari tahun 2020 sebanyak 46,360 juta porsi menjadi 43.990 juta porsi di tahun 2021.

China dan Hong Kong memang masyhur dengan aneka olahan mi. Tak hanya mi instan, ragam bihun dan sohun juga menjadi santapan lezat yang ditemui dalam banyak masakan China.

WINA menyebut mi instan sebagai "makanan panas instan yang menghangatkan hati dan tubuh".

Dilansir laman resmi WINA, sejak lahir di tahun 1958 hingga saat ini, mi instan dibuat berdasarkan lima prinsip pengembangan utama yaitu (1) rasa yang lezat, (2) keamanan, (3) kenyamanan, (4) daya tahan, dan (5) keterjangkauan.

Karena ciri khasnya itulah, mi instan hingga kini digandrungi semakin banyak penggemar di banyak negara.

Tak hanya dikenal sebagai makanan yang identik rakyat kecil, mi instan juga berperan sebagai bantuan darurat bagi para korban bencana di seluruh penjuru dunia.

Hingga pada tahun 2018, dua nilai baru gizi/ kesehatan dan keberlanjutan ditambahkan ke lima prinsip pembangunan utama yang ada karena perubahan kesadaran konsumen dan iklim sosial.




Bahaya Literasi Rendah di Tengah Disrupsi Digital

Sebelumnya

UNESCO Pilih Busan Jadi Tuan Rumah Pertemuan Warisan Dunia Tahun Depan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News