Faouzia Ouihya/ Net
Faouzia Ouihya/ Net
KOMENTAR

NAMA penyanyi muda Faouzia melejit di berbagai platform digital dan jagat media sosial dengan lagunya, RIP, Love. Suara khas, lirik yang ear cathing, dengan irama bernuansa Timur Tengah membuat lagu tersebut menjadi viral.

Tak hanya RIP, Love, lagu berjudul Minefield yang dibawakan secara duet bersama penyanyi papan atas Amerika John Legend juga tak kalah menuai sukses. Baik Faouzia maupun John memamerkan suara unik mereka yang berpadu ciamik.

Gadis kelahiran 5 Juli 2000 di Casablanca, Maroko ini bernama lengkap Faouzia Ouihya. Ia lahir dan tumbuh dalam keluarga Muslim.

Di usia satu tahun, Faouzia dan keluarganya pindah ke Amerika Utara, tepatnya di Montreal, sebelum akhirnya menetap di Carman, Manitoba, Kanada. Carman merupakan sebuah kota pertanian kecil dengan populasi sekitar 3000 penduduk.

Tumbuh dalam kultur tiga bahasa, Faouzia fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Prancis.

Menetap di Kanada tak membuatnya berpaling dari akar bahasa Arab, baik dalam keseharian maupun musiknya. Melodi pop yang catchy bercampur dengan vokal bernuansa Arab maupun elemen musik lain merupakan hasil dari berbagai genre yang ada dalam kehidupannya.

Tak hanya menonjol dalam olah vokal, Faouzia juga piawai memainkan sejumlah instrumen musik. Ia mulai belajar main piano klasik sejak usia enam tahun dan melengkapinya dengan mengambil pelajaran gitar dan biola.

Bagi Faouzia, piano klasik memainkan peran penting dalam karier bermusiknya. "Piano klasik mengajarkan saya dedikasi dan kerja keras."

Inspirasi bermusik Faouzia datang dari berbagai genre dan musikus, dari Mozart hingga Adele.

Ia mempelajari Chopin, Mozart, serta Bach. Ia juga mendengarkan musik para seniman Arab seperti Fairuz dan Umm Kulthum yang juga menjadi favorit orangtuanya. Dan seperti kebanyakan remaja, Faouzia juga menyukai Ariana Grande, Rihanna, Sia, Imagine Dragons, Adele, Beyonce, juga Fall Out Boy.

Dengan begitu banyak referensi musik yang mewarnai kehidupannya sejak kecil, tak heran bila suara dan musik Faouzia menjadi sangat unik dan memikat telinga.

Seperti banyak remaja di generasinya, Faouzia memulai karier bermusik dengan aktif mengunggah lagu di YouTube yang kemudian membuatnya memiliki banyak fans dan mencuri perhatian label musik.

Faouzia menyadari bahwa tubuhnya sangat mungil (tak sampai 160 cm) tapi ia memiliki suara yang kuat dan keras. Namun kondisi itu justru membuatnya semakin bersemangat untuk berkarya dan mengukir prestasi. Ia pernah menulis tweet "5'2 but my attitude 6'1".

"Sangat lucu melihat reaksi orang-orang saat saya mulai bernyanyi, mendengar suara yang besar dari tubuh yang kecil. Ketika saya tumbuh dewasa, saya sering merasa tidak pernah didengar. Tapi ketika saya mulai bernyanyi, orang akan berhenti dan mendengarkan saya. Sekarang, saya punya pesan (lewat lagu) yang saya ingin semua orang mendengarkannya," ucap Faouzia.

Pada usia 15 tahun, Faouzia memenangkan Song of The Year Audience Award serta Grand Prix di La Chicane lectrique tahun 2015.

Di tahun 2016, ia menang juara kedua program Emerging Artist Mentorship, sebuah program populer di Kanada.

Di tahun 2017, Faouzia memenangkan Grand Prize kompetisi musik Nashville Unsigned. Ia juga berkolaborasi dengan sesama musikus Manitoba bernama Matt Epp untuk single The Sound.

Lagu tersebut menang kompetisi International Songwriting Competition. Keduanya tercatat dalam sejarah sebagai orang Kanada pertama yang memenangkan kompetisi tersebut.

Lagu itu berkisah tentang perjuangan perempuan untuk bangkit dari kegelapan. Orang-orang takjub melihat bagaimana gadis belia itu mampu menyentuh jiwa jutaan orang di dunia dengan lirik yang mendalam.

Lagu-lagu Faouzia memang catchy dan bertenaga, yang dipenuhi nuansa pop sinematik serta berbagai elemen alternatif dan ritmis.

Ia juga menjadi penulis dan penyanyi single hits My Hearts Grave (2017) dan This Mountain (2018).

Nama Faouzia mulai mencuat secara internasional setelah menyumbangkan suara uniknya di lagu Battle milik David Guetta, DJ terkenal asal Prancis. Menurut Guetta, suara bagus Faouzia memiliki vibrato yang kuat dan gaya yang unik.

Tak hanya di bidang tarik suara, Faouzia juga terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Manitoba. Ia masuk jurusan teknik komputer dan berusaha keras menyeimbangkan karier bermusik dengan pendidikannya.

Sesulit apa pun pelajaran yang ia hadapi dan sesibuk apa pun jadwal manggungnya, Faouzia mencoba melakoni dua bidang itu sebaik mungkin.




Penyair Joko Pinurbo, Celana, dan Jejak Mendalam di Dunia Sastra Indonesia

Sebelumnya

5 Fakta Film Badarawuhi yang Disebut-sebut Lebih Horor dari KKN di Desa Penari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment