Angelina Sondakh/Net
Angelina Sondakh/Net
KOMENTAR

ANGELINA Patricia Pingkan Sondakh bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II Pondok Bambu, Jakarta, pada Kamis pagi (3/3/2022) setelah mendekam di bui selama 10 tahun.

Angelina Sondakh menjalani hukuman penjara sejak April 2012 dalam kasus anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atau yang lebih dikenal sebagai kasus Wisma Atlet SEA Games 2011 Palembang.

Atas kesalahannya, Angie dihukum penjara 10 tahun, denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti Rp2.5 miliar dan 1,2 USD subsider 4 bulan 5 hari.

Berdasar keterangan Kepala Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Apriyanti, Angie telah membayar lunas uang denda. Namun untuk uang pengganti, Angie masih berutang Rp4.538.027.278 yang diganti hukuman kurungan 4 bulan 5 hari.

Angie bisa keluar pada hari ini karena mengikuti program Cuti Menjelang Bebas (CMB). Mengenakan busana blazer pink muda, celana ungu, dan hijab berwarna pastel, istri mendiang Adjie Massaid ini tak kuasa menahan tangis saat berbicara di hadapan awak media.

"Pertama-tama saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, karena perbuatan saya yang sangat tidak terpuji, tidak patut ditiru, tidak patut dicontoh, dan saya sangat menyesal. Saya berterima kasih kepada Allah yang telah 'menampar' saya, sehingga saya harus membayar bertahun-tahun dibina di dalam penjara" ujar Angie dengan suara bergetar.

Angie juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuanya yang merawat putranya, Keanu Jabaar Massaid, meski usia keduanya sudah sepuh. Angie pun berjanji akan membahagiakan kedua orangtuanya.

"Terima kasih untuk Keanu, yang kuat dan tangguh menjalani hari-hari tanpa orangtua. Mami menyesal, mami minta maaf. Mami berusaha menjadi ibu yang terbaik," lanjut Angie.

Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Hukum dan HAM yang menghadirkan berbagai program bagi penghuni lapas. Menurut Angie, setiap hari ia tak pernah sepi dari kegiatan pembinaan.

Ia berharap berbagai kegiatan dan ilmu yang didapat selama ini dapat bermanfaat dan menjadikannya warga negara yang lebih baik.

Angie juga tak lupa berterima kasih pada para penghuni lapas yang masih harus menjalani sisa hukuman. "Kalian harus semangat, insya Allah kalian akan bebas juga. Terima kasih kalian sudah menemani hari-hari saya," ungkap Angie.

Pisau Bermata Dua dalam Hidup Angie

Sosok Angie dikenal sebagai perempuan cerdas. Perempuan kelahiran Australia, 28 Desember 1977 ini memang memiliki perjalanan karier yang gemilang, baik di dunia hiburan modeling, hiburan, hingga politik.

Memenangkan gelar Putri Indonesia 2001 lalu terjun ke dunia politik, Angie sukses menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Terjun ke politik, seharusnya menjadi sebuah keputusan yang membahagiakan. Karena dunia politiklah yang mempertemukannya dengan Adjie Massaid. Sama-sama menjadi anggota DPR sekaligus kader Partai Demokrat, benih-benih cinta tumbuh di antara rapat demi rapat, diskusi demi diskusi, juga kampanye demi kampanye yang mereka lakukan.

Pernikahan dengan Adjie membawa Angie pada titik baru: menjadi seorang mualaf lalu menjadi seorang ibu. Namun qadarullah, ia harus kehilangan suami tercinta pada 5 Februari 2011.

Namun politik juga yang akhirnya menghanyutkannya dalam pusaran kasus korupsi "Apel Washington" bersama M. Nazaruddin. Hingga akhirnya Angie harus dipenjara selama 10 tahun, meninggalkan putranya yang masih balita.

Dalam sebuah wawancara, ayahanda Angie mengaku pernah mengingatkan putrinya untuk tidak terlibat dalam politik. Terlalu banyak musuh dan intrik, bahkan teman pun bisa menjadi lawan, begitu kira-kira alasan sang ayah melarang Angie terjun menjadi politikus.

Apa yang diucapkan Angie saat ia keluar dari pintu lapas menjadi tekad baru untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Banyak netizen berharap Angie bisa istiqamah menjadi Muslimah dan bisa merajut masa depan yang indah bersama putra tercinta.

Akankah Angie kembali ke politik?

Setelah memeluk Keanu dan kedua orangtuanya, lalu menangis dan berdoa di pusara mendiang Adjie Massaid, biarlah Angie menghapus rindu dengan menikmati kebersamaan bersama orang-orang tercinta yang menjadi pendukung terbaiknya selama 10 tahun terakhir....

 

 




Din Syamsuddin Jadi Pembicara dalam Sidang Grup Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan

Sebelumnya

Buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” Karya Teguh Santosa Hadir di Pojok Baca Digital Gedung Dewan Pers

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News