Mendikbud Nadiem Makarim memimpin upacara virtual Hari Guru Nasional (HGN) di kanal YouTube Kemendikbud RI pada Kamis, 25 November 2021/ FARAH
Mendikbud Nadiem Makarim memimpin upacara virtual Hari Guru Nasional (HGN) di kanal YouTube Kemendikbud RI pada Kamis, 25 November 2021/ FARAH
KOMENTAR

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan upacara Hari Guru Nasional (HGN) secara virtual di kanal YouTube Kemendikbud RI pada Kamis, 25 November 2021 dipimpin Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim.

Upacara virtual tersebut diikut 3.000 peserta yang terdiri dari para guru, pengawas, kepala sekolah, juga tenaga pendidikan lain di seluruh penjuru Indonesia. Para peserta upacara HGN mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

"Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan" dipilih menjadi tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021. Tema tersebut menunjukkan bagaimana perjuangan para guru untuk tetap teguh pada pengabdian mereka terutama di masa pandemi Covid-19.

Memulihkan pendidikan di masa pandemi memang memerlukan hati yang saling bertautan tak hanya antara guru dan peserta didik tapi juga orangtua yang juga 'dipaksa' untuk berperan sebagai guru di rumah.

Bagaimana orangtua dan guru dapat bersinergi, saling memahami, dan saling mendukung agar anak-anak merasakan atmosfer belajar yang membahagiakan di tengah kondisi yang jauh dari ideal.

Logo HGN tahun ini juga masih seperti tahun lalu, simbol berbentuk hati yang dihiasi ornamen aneka warna, gambar guru dan siswa yang mengenakan masker, juga beragam peralatan dan fasilitas teknologi yang memudahkan pembelajaran jarak jauh. Semua itu menunjukkan betapa membaranya semangat belajar di tengah badai pandemi.

Dihadapkan pada kondisi yang jauh dari ideal seperti sebelumnya, Menteri Nadiem mengapreasi semangat para guru Indonesia untuk tidak terpuruk oleh badai pandemi bahkan melecut semangat berinovasi dalam proses belajar mengajar.

Selama pandemi, para guru memiliki 'tugas mulia' yang bukan hanya untuk memberi pelajaran di depan kelas. Mereka tidak pantang menyerah untuk memelajari teknologi demi bisa mengajar. Mereka juga tak kenal lelah mengunjungi sejumlah peserta didik yang tak bisa mengikuti PJJ karena kendala akses teknologi informasi. Para guru juga tak bosan memotivasi anak-anak didiknya untuk tidak patah semangat demi mengejar ilmu saat anak-anak itu merasa sangat jenuh.

Dan semua itu dilakukan para guru dengan penuh ikhlas, sekalipun mereka juga merasakan tekanan kehidupan terutama karena himpitan ekonomi.

Menurut Menteri Nadiem, awalnya ia mengira pandemi akan menurunkan motivasi bahkan memadamkan semangat para guru. Namun kenyataaannya tidak.

"Saya mendengar terobosan-terobosan yang mereka (guru) inginkan di sekolah mereka, dan di situlah saya menyadari bahwa pandemi tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan," ujar Menteri Nadiem tentang pengalamannya saat menginap di rumah guru dalam kunjungan kerja ke Lombok Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Berbagai terobosan itu disebut Menteri Nadiem selaras dengan program Merdeka Belajar yang digaungkan Kemendikbudristek. Setiap guru memiliki keberanian untuk berinovasi dalam bidang pendidikan yang justru makin terasah dengan terjadinya pandemi. Dan Menteri Nadiem amat berterima kasih atas inisiatif para guru.

"Saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Merdeka Belajar demi kehidupan dan masa depan guru se-Indonesia yang lebih baik. Terima kasih. Merdeka Belajar sekarang milik Anda."

 

 




Menteri Rosan: Kepemimpinan Prabowo Jadi Daya Tarik bagi Investor Amerika

Sebelumnya

LSPR Buka Program Studi Pendidikan Khusus Fakultas Keterampilan Khusus

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News