Tim difabel netra MAN 2 Sleman mengukir prestasi membanggakan dalam kompetisi International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) Teheran, Iran 2021/ Net
Tim difabel netra MAN 2 Sleman mengukir prestasi membanggakan dalam kompetisi International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) Teheran, Iran 2021/ Net
KOMENTAR

PRESTASI membanggakan kembali diukir oleh siswa penyandang disabilitas netra Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Sleman. Kali ini, kolaborasi riset dan inklusi MAN 2 Sleman raih juara 3 dalam kompetisi International Avicenna Youth Science Fair (IAYSF) Teheran, Iran 2021.

Dilansir dari laman kemenag.go,id, mengangkat judul penelitian “Self-Concept Development Of Adolescents With Blind Disabilities (Case Study of MAN 2 Sleman)” kelompok yang terdiri dari Nur Eko Saputra, Farah Mujahidah, Setyaningrum, Ikhwan Khanafi, Imam Mustofa yang merupakan siswa difabel netra serta Fani Mega Rahmawati, siswa awas sebagai pendamping, berhasil meraih medali perunggu.

“Kompetisi ini diselenggarakan mulai September 2021. Diawali dengan pengumpulan proposal penelitian dan yang lolos melaju final pada 7-9 Oktober 2021. Tim Riset MAN 2 Sleman berhasil lolos tahap satu dan melakukan presentasi penelitian di depan juri pada 8 Oktober 21, pukul 19.00 WIB melalui Google Meet dengan didampingi Suratini, S.Pd selaku pembimbing Inklusi selama presentasi berlangsung,” terang Muhammad Wahdan Zani, Kepala MAN 2 Sleman, Senin (25/10/2021) seperti yang farah.id lansir dari kemenag.go.id.

Dengan durasi 20 menit, jelas Wahdan, siswa difabel netra MAN 2 Sleman mempresentasikan penelitian dengan bahasa Inggris. “Mereka mampu menjawab pertanyaan dari juri secara bergantian,” sambungnya.

“Pemenang kompetisi diumumkan melalui zoom meeting pada 23 Oktober 2021. Daftar pemenang juga diumumkan melalui web IAYSF sehari setelahnya. Para siswa mendapat kabar kemenangan ini melalui pembimbing riset mereka,” ujar Wahdan.

Pembimbing riset MAN 2 Sleman, Arif Makruf menggatakan bahwa prestasi ini adalah kali ketiga difabel netra MAN 2 Sleman meraih juara. Prestasi pertama diraih pada kompetisi Internasional Science and Invention Fair (ISIF). Kedua pada kompetisi Madrasah Young Researcher Super Camp (MYRES).

“Dan ketiga pada kompetisi IAYSF ini. Semoga ke depan akan terus mengharumkan nama madrasah,” jelasnya.

Kakanwil Kemenag DIY Mamsin Afif juga sampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada siswa difabel netra juga pendamping riset madrasah.

“Saya sangat mengapresiasi atas torehan prestasi yang luar biasa ini, sebagai madrasah riset dan inklusi, MAN 2 Sleman mampu membuktikan kepada publik bahwa difabel netra mampu mengharumkan nama madrasah dan Kementerian Agama di tingkat internasional,” ungkapnya. 

 




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News