Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MUHARAM sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Ada banyak keutamaan yang bisa diperoleh oleh umat Islam dalam beribadah di bulan Muharam.

Tak hanya berfokus pada hablumminallah tapi juga menyeimbangkannya dengan hablumminannas yaitu memperbanyak berbuat kebaikan.

Dilansir mui.or.id, di antara amal yang sangat dianjurkan di bulan Muharam adalah puasa, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharam.

Puasa pada hari ke-9 Muharam dikenal dengan sebutan puasa Tasua, sedangkan puasa pada hari ke-10 Muharam dikenal dengan istilah Asyura.

Di antara dalil yang menyatakan keutamaan puasa Tasua dan Asyura adalah hadis berikut ini.
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yaitu bulan Muharam. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim)

Puasa Tasua jatuh pada hari Rabu, 18 Agustus 2021 dan puasa Asyura jatuh di hari Kamis, 19 Agustus 2021. Puasa Asyura berasal dari kata “asyarah” dalam bahasa Arab yang bermakna sepuluh (10).

Puasa Tasua menjadi penting bagi umat Islam sebagai pembeda dari puasa yang dilakukan kaum Yahudi.

Menurut anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Nurul Irfan, seorang Muslim dianjurkan berpuasa Tasua sebelum berpuasa Asyura. Hal ini demi membedakan dari orang Yahudi yang juga sering berpuasa pada tanggal 10 Muharam.

Segeralah berniat puasa Tasua dengan membaca: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnatit Tasu’ai lillahi Ta’ala (Saya niat berpuasa sunnah Tasua esok hari karena Allah Ta’ala)

Dan bersiaplah membaca niat puasa Asyura yaitu: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Asyurai lillahi Ta’ala (Saya niat berpuasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala).

Saatnya kita mengejar pahala berlipat ganda yang dijanjikan Allah Swt. Sungguh merugi bila kita melewatkan dua hari puasa tersebut tanpa ada ‘udzur (halangan).

Dengan memperbanyak ibadah, semoga kita bisa menjadi hamba yang lebih tenang, sabar, serta pantang menyerah dalam menjalani ujian pandemi.

Dan semoga amal saleh yang kita lakukan dapat memperoleh pahala ikhlas untuk memudahkan jalan kita bermukim di surga Allah.

 

 




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur