Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BANYAK ditemui informasi tentang antibodi vaksin Sinovac menurun setelah 6 bulan hingga diperlukan vaksinasi Sinovac dosis ketiga untuk menambah kadar antibodi.

Bagaimana faktanya?

Melalui @adamprabata, penggiat edukasi Covid-19 sekaligus kandidat PhD Kobe University, dr. Adam Prabata, menjelaskan bahwa kadar antibodi vaksin Sinovac dalam 6 – 8 bulan setelah suntikan vaksin kedua ditemukan mengalami penurunan. Penurunan tersebut bahkan di bawah batas hasil tes antibodi dinyatakan positif.

Diketahui, batas hasil tes antibodi dinyatakan positif atau seropositive adalah 8,0 (Pan, 2021). Sedangkan kadar antibodi vaksin Sinovac enam bulan pascasuntikan kedua adalah 4,1 (untuk interval 14 hari) dan 6,7 (untuk interval 28 hari).

Lalu, benarkah kita memerlukan vaksin dosis ketiga?

Ya, antibodi meningkat bila mendapat suntikan vaksin Sinovac yang ketiga. Suntikan ketiga vaksin Sinovac yang diberikan enam bulan setelah suntikan kedua dapat meningkatkan kadar antibodi setelah suntikan kedua.

Apakah penurunan antibodi setelah vaksinasi juga mengindikasikan penurunan efektivitas vaksin?

Menurut penelitian "Immunogenicity and safety of a third dose, and immune persistence of CoronaVac vaccine in healthy adults aged 18 – 59 years: interim results from a double-blind, randomized, placebo-controlled phase 2 clinical trial" yang dipublikasikan medRxiv (25/07/2021), belum diketahui pasti adanya penurunan efektivitas vaksin.

Hal tersebut dikarenakan hingga saat ini belum ada data seputar efektivitas vaksin Sinovac pada 6 – 8 bulan setelah dosis kedua, belum diketahui batas titer antibodi yang dibutuhkan untuk perlindungan terhadap Covid-19, serta adanya sel B memori dan sel limfosit T yang juga dapat memberi proteksi terhadap Covid-19.

Jika demikian, apakah dosis ketiga vaksin Sinovac perlu segera diberikan?

Waktu pemberian dosis ketiga vaksin Sinovac perlu mempertimbangkan banyak faktor, antara lain situasi penularan Covid-19 di suatu daerah atau negara, risiko terinfeksi Covid-19, dan persediaan vaksin. Artinya, timing pemberian vaksin harus dipertimbangkan secara matang.

Dalam jangka pendek dan menengah, memastikan lebih banyak orang yang mendapatkan dua dosis vaksin sebaiknya menjadi prioritas.

Penjelasan lebih rinci tentang penelitian (Pan, 2021) tersebut yang dimuat Global Time memperlihatkan bahwa meskipun tingkat antibodi penetral menurun enam bulan setelah dua suntikan Sinovac, pemberian dua dosis vaksin tampak menghasilkan memori imunitas yang baik.

Dosis ketiga diketahui dapat menyebabkan peningkatan respon imun dengan rata-rata geometrik titer (GMT) menjadi lebih sekitar 140.

Penelitian melibatkan 540 peserta yang diberi dosis ketiga. Dalam kelompok dengan titer antibodi yang menurun hingga di bawah batas seropositif (GMT: 4,1), kemudian diberikan dosis ketiga pada interval enam hingga delapan bulan setelah dosis kedua, maka GMT pada 14 hari setelah penyuntikan menjadi 137,9.

Pola tersebut konsisten dengan penelitian terbaru seputar booster menggunakan AstraZaneca, yaitu menunjukkan konsentrasi antibodi total yang lebih tinggi setelah pemberian dosis ketiga.

Namun penelitian tersebut juga menemukan bahwa pemberian dosis ketiga yang terlalu dini (28 hari setelah dosis kedua) menginduksi tingkat antibodi yang jauh lebih rendah—hanya 1/3 dibandingkan antibodi yang dihasilkan dari dosis ketiga dalam enam bulan lebih setelah dosis kedua.

Karena itulah mengoptimalkan waktu pemberian dosis ketiga harus mempertimbangkan imunogenisitas, kemanjuran/ efektivitas vaksin, situasi epidemi lokal, risiko infeksi, dan pasokan vaksin.

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News