Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BANYAK sekali shalat sunnah yang diajarkan Rasulullah Saw. kepada umatnya. Tujuannya, agar kita mendapatkan limpahan rahmat dan pahala yang luar biasa dari Allah Swt.

Dari sekian banyak shalat sunnah, ada yang namanya salat Isyraq. Shalat sunnah ini bila dikerjakan maka pahalanya sama dengan mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna.

Tapi, ada beberapa muslim yang sering bertanya, apakah salat Isyraq ini sama dengan shalat Dhuha? Begini penjelasannya!

Shalat Isyraq adalah shalat yang dikerjakan di waktu sesaat setelah matahari terbit. Shalat ini dikerjakan ketika matahari sudah meninggi. Kira-kira satu tombak atau sekitar 15 sampai 20 menit setelah matahari terbit.

Sedangkan shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dhuha, yaitu sejak matahari meninggi hingga menjelang waktu zawal atau menjelang shalat Zuhur.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan halat Isyraq atau shalat syuruq dengan salat Dhuha adalah sama, yaitu saat matahari telah meninggi seujung tombak.

Ini artinya, shalat Isyraq adalah shalat Dhuha yang dikerjakan pada awal waktu. Dan orang yang mengerjakan shalat Isyraq hakikatnya dia sedang mengerjakan shalat Dhuha.

Sebuah hadist menyebutkan shalat Isyraq disebut dengan "subhatud Dhuha (salat shuha pada awal waktu)" (Hadist Abu Umamah).

Pertanyaan selanjutnya, apakah orang yang sudah mengerjakan shalat Isyraq boleh mengerjakan shalat Dhuha?

Shalat Dhuha tidak harus dikerjakan pada satu titik waktu, tetapi boleh dikerjakan di sepanjang rentang waktu shalat Dhuha. Yaitu ketika matahari seujung tombak hingga menjelang waktu zawal atau matahari hendak jatuh ke barat.

Jadi, bagi mereka yang sudah mengerjakan shalat Dhuha di awal waktu (salat Isyraq), dia boleh mengerjakan shalat Dhuha (lagi) di akhir waktu.

Sebagai contoh, jam 06.30 ia mengerjakan shalat Isyraq, maka ia boleh mengerjakan shalat Dhuha pada pukul 10.00.

Bagaimana tata cara pelaksanaan shalat Isyraq?

Pertama, shalat Isyraq dilakukan sebanyak 2 rakaat. Gerakan dan bacaannya sama dengan shalat-shalat lainnya.

Kedua, shalat Isyraq diisyaratkan bagi orang yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah di masjid. Lalu ia berdiam di masjid sambil berdzikir hingga matahari terbit. Kemudian ia melaksanakan shalat Isyraq sebanyak 2 rakaat.

Ketiga, ketika berdiam di masjid dianjurkan untuk berdzikir. Dzikir di sini bentuknya umum, bisa dengan membaca Al Qur'an, mengkaji ilmu agama, mengikuti majelis ilmu, atau membaca dzikir pagi.

Keempat, shalat Isyraq juga bisa dilakukan oleh wanita yang mengerjakan shalat Shubuh di rumah. Setelah mengerjakan shalat Shubuh, seorang muslimah bisa berdiam diri di tempat shalatnya sambil berdzikir atau membaca Al Qur'an. Lalu setelah matahari setinggi tombak, ia mengerjakan shalat Isyraq.

Amalan seperti ini dijanjikan akan mendapatkan keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjamaah di masjid, lalu ia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah dhuha, maka ia seperti mendapatkan pahala orang yang berhaji atau umrah secara sempurna." (HR Thabrani).

 




Menyambungkan Jiwa dengan Al-Qur’an

Sebelumnya

Sempurnakan Salatmu Agar Terhindar dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur