Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Andrea Ammon/Net
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Andrea Ammon/Net
KOMENTAR

UNI Eropa menekankan perlunya percepatan vaksinasi untuk menekan laju pertumbuhan infeksi virus corona varian Delta yang belakangan mewabah di beberapa negara di Eropa.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Andrea Ammon, mengatakan infeksi varian Delta yang sangat menular, bisa melonjak menjadi 90 persen dari kasus virus corona baru di blok tersebut. Begitu juga dengan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang saat ini menjadi lebih dominan beredar di negara-negara Uni Eropa.

"Selama musim panas, kemungkinan varian Delta beredar di antara masyarakat, terutama mereka yang lebih muda yang tidak ditargetkan untuk vaksinasi," kata Ammon, seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/6).

Peringatan muncul ketika Rusia mengeluarkan peringatan wabah infeksi 'eksplosif' yang diperburuk oleh tingkat vaksinasi yang rendah. Rusia bahkan masuk dalam daftar merah Prancis sebagai negara yang harus dihindari untuk beberapa waktu.

Di Eropa, sekitar 30 persen dari mereka yang berusia di atas 80 tahun dan 40 persen dari mereka yang berusia di atas 60 tahun yang belum sepenuhnya diimunisasi, menurut data dari pusat tersebut.

Sementara Inggris telah melakukan vaksinasi yang cepat dan sukses dengan 82,5 persen orang dewasa memiliki setidaknya satu dosis dan 60 persen telah mendapat dosis lengkap.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa juga mendesak negara-negara untuk berhati-hati dalam melonggarkan pembatasan, terutama selama bulan-bulan musim panas. Pelonggaran yang tidak diperhitngkan justru akan meledakkan kasus.

"Setiap pelonggaran dapat menyebabkan peningkatan yang cepat dan signifikan dalam kasus harian di semua kelompok umur,” kata badan tersebut.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News