Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BADAI pernikahan bisa datang kapan saja. Ada waktu ketika pertengkaran demi pertengkaran membayangi kehidupan rumah tangga kita. Mungkin ada pula satu waktu ketika salah satu di antara kita melakukan kesalahan yang mengancam keutuhan pernikahan.

"Jangan pernah berpikir everything is fine," kata seorang teman dengan ketus.

Rumah tangganya sedang berada di fase genting karena pernah dua kali dihampiri orang ketiga. Sempat berniat untuk berpisah, tapi akhirnya ia mencoba menerima kondisi yang ada.

Ia memutuskan untuk tetap melayani dan mengabdi. Namun menurutnya, sang suami tidak melakukan usaha yang sama.

"Kita tentu ingin menghabiskan sisa usia bersama seseorang yang bisa membuat kita merasa tenang. Namun bagaimana bisa tenang di usia senja bila saat ini kita tidak lagi saling percaya?" keluhnya lagi.

Ya, siapa pun tak ingin masa tuanya berada dalam fase penuh keributan dan ketidakpercayaan. Siapa pun ingin tenang dalam menjalani kehidupan berumah tangga di usia senja. For better or worse, kita tentu ingin riak rumah tangga makin berkurang seiring berkurangnya jatah waktu kita hidup di dunia ini.

Ingin bahagia bersama pasangan di hari tua nanti? Berikut ini 6 kiat yang bisa dilakukan untuk menghadirkan ketenangan rumah tangga hingga penghujung usia kita.

#1 Sepakat untuk sama-sama husnul khatimah

Tanpa rasa takut kepada Allah, tentulah rumah tangga akan mudah goyah. Kita melihat banyak orang bertambah usia tapi tidak disertai bertambahnya persiapan menuju akhirat.

Ketika kita dan pasangan menyepakati untuk meninggalkan dunia dengan husnul khatimah, itu artinya kita sepakat untuk saling menjaga dan saling menyemangati dalam ibadah dan amal saleh hingga akhir hayat.

Kita sepakat untuk menjadikan rumah tangga kita sebagai pelabuhan terakhir dan tidak berpikir untuk menyakiti seseorang yang telah menjadi bagian hidup kita selama berpuluh-puluh tahun.

#2 Menerima proses menua dengan pikiran terbuka

Kita dan pasangan sama-sama menyadari bahwa menua adalah perjalanan alamiah manusia. Karena itu kita berdua akan saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan di hari tua. Kita pasti tidak ingin menjalani masa tua dalam kondisi sakit-sakitan.

Belum terlambat untuk kita segera menjalankan gaya hidup sehat. Dengan tubuh yang sehat, insya Allah jiwa kita pun akan menjadi lebih sehat.

#3 Bertengkar dengan lebih fair

Perbedaan pendapat suami-istri adalah hal lumrah. Namun semakin bertambahnya usia membuat kita memahami bahwa adu argumen bukan lagi bertujuan mencari siapa yang menang.
Perbedaan pendapat justru menjadi jalan mengumpulkan banyak alternatif solusi. Perdebatan bukan menjadi ajang saling menyerang dengan emosi tinggi melainkan kesempatan berdiskusi dengan kepala dingin.

#4 Memelihara kedekatan fisik

Bunga-bunga cinta tak boleh layu sekalipun raga mulai menua. Rasa cinta dan asmara hendaknya selalu terpercik di antara suami-istri. Berjalan-jalan berdua sambil berpegangan tangan atau saling berpelukan di pagi dan malam hari adalah contoh keintiman fisik yang tak boleh diabaikan.

Pasangan suami istri juga harus lebih terbuka tentang kemesraan di tempat tidur. Seiring usia yang menua, stamina tubuh makin berkurang, dan istri pun berada di masa menopause. Berkompromilah tentang kepuasan yang diinginkan tanpa menyakiti satu pihak.

#5 Mencari aktivitas baru

Seiring usia yang menua, kebanyakan kita akan pensiun dari dunia profesional meskipun ada pula yang masih dibutuhkan sebagai konsultan/ahli.

Jika kita termasuk yang pensiun, amat penting untuk mencari kegiatan baru yang menyenangkan. Suami-istri bisa menjalankan hobi masing-masing atau mulai melakukan berbagai kegiatan bersama.

Tetaplah bersosialisasi serta menyimak perkembangan informasi dan teknologi digital. Menjadi tua bukan berarti kita mengasingkan diri dari perkembangan zaman.

#6 Mempersiapkan kemerdekaan finansial




Memilih Alpukat yang Tepat untuk Disantap

Sebelumnya

Tak Perlu Dicuci, Ini Cara Membersihkan Daging Sebelum Dimasak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family