Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

VAKSINASI Covid-19 sudah melewati tahap kedua. Namun, masih menjadi pertanyaan besar tentang berapa lama imunitas tubuh terbentuk usai vaksinasi.

Bersama dr Lucia Rizka Andalusia, Juru Bicara Covid-19 BPOM, akan menjelaskan seputar vaksinasi Covid-19. Berikut petikan tanya jawab seputar vaksinasi yang dikutip dari laman YouTube MetronewsTV.

Bagaimana cara kerja vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh?

Vaksin adalah virus yang dimatikan atau bagian dari virus yang dikelola secara aman dan kemudian disuntikkan ke tubuh manusia untuk merangsang munculnya kekebalan tubuh atau antibodi. Jadi, jika nanti ada virus yang masuk, maka akan diserang oleh antibodi tersebut.

Seberapa cepat pembentukan antibodi dengan 2 kali injeksi?

Antibodi terbentuk dalam tubuh secara bertahap. Injeksi pertama untuk merangsang munculnya antibodi dan injeksi kedua adalah memperkuat antibodi.

Antibodi akan terbentuk sempurna setelah 14 hari injeksi kedua. Jadi, penerima vaksin tetap harus waspada karena antibodi belum terbentuk sempurna di vaksinasi pertama. Protokol kesehatan harus diterapkan dengan baik.

Terkait dengan persyaratan penerima vaksin yang sangat banyak, apa yang mendasari hal ini?

Syarat pertama, penerima vaksin harus dalam kondisi sehat. Artinya, tidak ada demam, batuk parah, tidak sedang hipertensi, atau penyakit parah lainnya. Karena sejatinya, vaksin adalah benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan sangat berbahaya jika orang tersebut tidak dalam keadaan sehat.

Terkait usia 18-59 tahun adalah didasarkan pada ujicoba yang dilakukan pada rentang usia tersebut. Namun ujicoba masih terus berjalan, termasuk untuk kelompok usia lansia, 60 tahun ke atas. Dan jika hasil uji klinik menyebutkan bahwa vaksin aman untuk kelompok lansia, maka akan segera dilakukan vaksinasi juga.

Sampai waktu itu datang, bagaimana menjaga kelompok lansia ini tetap aman?

Pastinya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pola hidup sehat. Kemudian, bagi mereka yang layak menerima vaksinasi sebaiknya sebanyak-banyaknya ikut berpartisipasi dalam vaksinasi sehingga ikut membantu melindungi kelompok yang tidak layak menerima vaksin dari Covid-19 (terbentuk herd immunity).

Seberapa kebal vaksinasi di tubuh seseorang?

Tidak ada satupun vaksin yang 100 persen dapat melindungi tubuh seseorang. Karena itu, protokol kesehatan harus tetap diterapkan. Tapi paling tidak, dengan vaksinasi kita dapat membantu menurunkan angka infeksi Covid-19, angka kesakitan, dan tentunya angka kematian.

Jika seseorang pernah dioperasi batu ginjal, apa bisa divaksin?

Yang tidak boleh menerima vaksin adalah orang-orang yang dalam kondisi sakit berat, orang yang memiliki riwayat alergi terhadap vaksin, kemudian orang-orang dengan penyakit imunoefisiensi yang berat. Untuk kasus di atas, selama dalam kondisi sehat, boleh saja divaksin. Namun, ceritakan pada petugas kesehatan riwayat penyakit tersebut.

Bicara tentang kesehatan, masih banyak masyarakat yang abai dan tidak memiliki medical record yang bagus. Bagaimana solusinya?

Dalam proses vaksinasi, ada empat meja yang harus dilewati. Di meja skrinning, dokter akan menanyakan kesehatan calon penerima vaksin, pemeriksaan tekanan darah, dan tindakan lainnya. Di situ akan terlihat, apakah nanti dokter menyetujui atau tidak untuk dilanjutkan vaksinasi.

Bagaimana dengan syarat yang sudah terinfeksi Covid-19 tidak boleh divaksin. Sementara di luar sana banyak yang tidak tahu jika ia sudah terpapar?

Bukan tidak layak menerima vaksin, tapi ditunda. Karena sejatinya, mereka yang telah terpapar sudah memiliki antibodi sendiri. Jadi vaksinasi ditujukan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan.

Hanya saja, manakala kita tidak tahu pernah terjangkit, boleh-boleh saja divaksin dan berdasarkan ujiklinis di beberapa negara yang mengikutsertakan orang tanpa gejala dalam ujicobanya, ternyata vaksin itu aman.

Kapan anak-anak divaksin?

Sampai saat ini belum ada vaksin yang ditujukan untuk anak-anak, apalagi balita. Karenanya, untuk kelompok yang layak divaksin, yuk ikut berpartisipasi karena tidak hanya menjaga diri sendiri dari kemungkinan terpapar Covid-19, tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar.

Bagaimana vaksinasi untuk orang dengan HIV dan autoimun?




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health