Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban/Net
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban/Net
KOMENTAR

WACANA sekolah tatap muka di sekolah mulai kembali digelar di tahun 2021 telah menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Ada yang senang, ada pula yang khawatir akan rencana ini justru membuat sekolah menjadi klaster baru Covid-19.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban secara tegas meminta agar rencana sekolah tatap muda ditunda.

“Usul saya, sekolah tatap muka sebaiknya ditunda. Wajib,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (29/12).

Zubairi beralasan bahwa sebaran virus corona masih tinggi. Apalagi ada varian baru virus corona dan angka positivity rate Indonesia masih di atas 20 persen.

“Saya tahu ini enggak nyaman. Tapi ini untuk keselamatan jiwa anak-anak kita dan keluarganya,” tekannya.

Gurubesar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengaku bahwa dirinya memang pernah membuat kicauan tentang pencegahan penularan virus jika sekolah tatap muka tetap dilaksanakan.

Hanya saja kicauan itu adalah opsi terakhir yang bisa dilakukan jika kebijakan sekolah tatap muka sudah terlanjur berjalan.

“Tapi kalau akhirnya ditunda, itu bagus banget. Dua jempol,” tutupnya.

Reporter : Widian Vebriyanto/RMOL.ID




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News