Prof Zubairi Djoerban, Sp PD-KHOM FINASIM, dr Mesty Ariotedjo, dan Khikin Indahsari, Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation/ Net
Prof Zubairi Djoerban, Sp PD-KHOM FINASIM, dr Mesty Ariotedjo, dan Khikin Indahsari, Group Head Personal Care PT Paragon Technology and Innovation/ Net
KOMENTAR

INDONESIA berhasil menekan angka kasus positif Covid-19 dan saat ini sedang berada di masa transisi dari pandemi ke endemi. Hal ini salah satunya ditandai dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka 100 persen di sejumlah daerah.

Aktivitas warga pun sudah kembali normal. Tapi sayangnya, masyarakat seolah terlena dan meninggalkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 untuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, Sp PD-KHOM FINASIM, pemerintah telah menyiapkan roadmap untuk menormalisasj aktivitas masyarakat melalui kebijakan-kebijakan dalam pengendalian virus.

"Memang Indonesia sudah masuk masa transisi dari pandemi kenendemi, tapi warga tidak boleh jumawa. Tetap taati protokol kesehatan, karena bisa saja kalau lengah tingkat kasus aktif akan meningkat kembali," kata Prof Beri saat menjadi pembicara di Webinar Nasional Biodef: "Perlindungan Keluarga untuk Transisi Masa Pandemi Endemi", Selasa (12/4).

PHBS, Perlindungan Pertama untuk Anak

Mengingat anak adalah kelompok rentan terhadap virus dan harus dilindungi kesehatannya, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) wajib diajarkan sejak dini. Salah satu yang terpenting adalah selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir setiap akan dan selesai memegang atau melakukan sesuatu.

"Selama ini anak tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) ketika terinfeksi, sehingga mereka menjadi orang dengan risiko menularkan yang sangat tinggi. Walaupun tidak bergejala, tapi kemungkinan untuk mengalami kondisi buruk, sangat tinggi. Karena itu ajarkan anak untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti rutin mencuci tangan dan mandi dengan sabun antiseptik berbahan dasar alami yang terbukti mampu melawan virus secara signifikan dan memberikan perlindungan ekstra," saran dr Mesty Ariotedjo, SpA, dokter anak sekaligus founder "Tentang Anak" di kesempatan yang sama.

Sabun antiseptik berbahan dasar alami ini salah satunya ada pada Biodef. Brand baru dari PT Paragon Technology and Innovation ini terbuat dari Mentah Piperita Essence sebagai antiseptik alami dan Natural Glycerin yang berfungsi untuk melembabkan kulit. Jadi, meski sering mencuci tangan kulit tidak akan kering.

Biodef telah teruji di laboratorium Amerika dan terbukti melawan virus Covid-19. Seluruh produknya telah lolos uji dermatologi serta hypoallergenic.

Ada 3 varian dari sabun Biodef, yaitu mint+seasalt untuk kulit normal dan efektif membersihkan kulis secara mendalam. Kemudian varian mint+greantea dan Mint+yuzu yang cocok untuk seluruh jenis kulit, termasuk kulit sensitif.

"Anak yang terbiasa hidup bersih tidak hanya memiliki badan sehat, tapi juga menstimulasi kecerdasannya," demikian dr Mesty.




Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Sebelumnya

Jemaah Haji Tak Boleh Melepas Gelang dan Kalung Identitas Selama di Tanah Suci, Ini Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News