SETELAH melalui berbagai pertimbangan, utamanya terkait semakin tingginya angka kasus infeksi Covid-19, pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengumumkan secara resmi libur akhir tahun dan cuti bersama Desember 2020.
Diumumkan, bahwa rencana libur pada tanggal 28, 29, dan 30 Desember 2020 dibatalkan.
Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendi menjelaskan, meski libur akhir tahun dan cuti bersama dipangkas, tapi ia memastikan masih ada libur Natal dan Tahun Baru.
Dan, lanjut Muhadjir, juga ada satu hari libur sebagai pengganti libur Hari Raya Idul Fitri.
"Secara teknis ada pengurangan libur dan cuti bersama sebanyak tiga hari, yaitu 28, 29, 30 Desember 2020. Tapi tetap akan ada dua libur yakni libur Natal dan libur Tahun Baru. Kemudian ditambah satu pengganti libur Idul Fitri," kata Muhadjir, Selasa (1/12).
Keputusan akhir ini akan segera ditandatangani oleh tiga menteri, yaitu Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menpan RB Tjahyo Kumolo.
Dengan demikian, hanya tinggal sisa tiga hari libur dan jika ditambah libur awal tahun maka total akan ada 4 hari libur. Yaitu:
24 Desember 2020 (Kamis): libur cuti Bersama Natal
25 Desember 2020 (Jumat): libur Natal
31 Desember 2010 (Kamis): libur pengganti Idul Fitri
1 Januari 2021 (Jumat): libur Tahun Baru.
Pengurangan hari libur ini merupakan usulan dari Presiden Joko Widodo yang sebelumnya meminta agar libur akhir tahun 2020 dipangkas. Hal ini untuk meminimalisir penularan virus Corona.
"Yang berkaitan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama Idul Fitri, Presiden memberjkan arahan supaya ada pengurangan," ujar Muhadjir dalam konferensi npersnya usai rapat di Istana Merdeka, Senin (23/11) lalu.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menggeser libur cuti bersama Lebaran di akhir tahun 2020, berbarengan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2021. 
KOMENTAR ANDA