KOMENTAR

PERILAKU hidup bersih dan sehat yang rendah, menyebabkan kematian yang sebenarnya dapat dicegah setiap tahunnya, terutama di kalangan anak-anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, menangani berbagai masalah kesehatan yang saling berhubungan dapat berpotensi setidaknya 9% dari penyakit global dan 6%  dari seluruh penyebab kematian. Bukti lainnya, masyarakat akan lebih bahagia dan sehat serta produktif jika mereka  menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini juga penting guna mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan.

Sadar akan hal ini, ditambah permasalahan pandemi covid-19 yang semakin "kacau", PT Unilever Indonesia, TBK melalui Unilever Indonesia Foundation (UIF), kembali menggalakkan Program Sekolah dan Pesantren Sehat. Digagas sebagai program yang terintegrasi dari beberapa pembiasaan sejak 2016, tahun ini telah mencapai misi untuk menjangkau 10 juta anak di 41.847 sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia.

"Program Sekolah dan Pesantren Sehat menjadi bagian dari kesuksesan USLP (Unilever Sustainable Living Plan) meningkatkan kesehatan dan kebersihan 1,3 miliar orang di seluruh dunia di tahun 2020–melebihi target awal 1 miliar orang. Di masa pandemi program ini makin relevan sebagai upaya melindungi kesehatan anak, mempersiapkan mereka menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, sekaligus menekan penularan COVID-19," kata Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia, dalam Webinar yang digelar PT Unilever Indonesia, TBK, Kamis (24/9).

Beradaptasi dengan kondisi dimana masih banyak sekolah melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), pelaksanaan program juga bertransformasi menjadi PJJ. Program ini merupakan kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Kementerian Agama RI, sejalan dengan semangat #MariBerbagiPeran yang diusung Unilever Indonesia.

Kegiatan akan menargetkan para pemangku kepentingan, terutama pimpinan dan pengajar melalui Training of Trainers. Mereka didorong untuk membina dan mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pesantren Sehat menuju better hygiene, better nutrition, dan better environment.
Pelatihan yang dilakukan secara online didukung dengan modul pembelajaran yang menarik bagi anak serta pendampingan bagi para pengajar.

Selain itu, para dokter kecil dan duta santri juga dilibatkan sehingga dapat menyebarluaskan edukasi pada teman-temannya. Tidak hanya edukasi dari pihak sekolah, program ini juga merangkul partisipasi para orang tua agar anak-anak mendapat support system yang lengkap untuk mendampingi mereka di era tatanan baru.

 




Transformasi Layanan Haji 2025: Sistem Berbasis Syarikah untuk Kenyamanan Jemaah

Sebelumnya

Kebijakan SPMB 2025: SMA Gunakan Sistem Rayonisasi, SD dan SMP Tetap Sesuai Wilayah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News