Vaksin virus Corona buatan China, Sinovac, telah berhasil dalam uji klinis dan dapat didistribusikan secara merata ke seluruh penjuru dunia/ Net
Vaksin virus Corona buatan China, Sinovac, telah berhasil dalam uji klinis dan dapat didistribusikan secara merata ke seluruh penjuru dunia/ Net
KOMENTAR

KABAR baik untuk masyarakat Indonesia. Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Swaminathan mengatakan, vaksin virus Corona buatan China, Sinovac, telah berhasil dalam uji klinis. Mereka memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke seluruh penjuru dunia.

"WHO berkerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global. Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat, karena beberapa vaksin terlah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Swaminathan, Jum'at (25/9).

China sendiri termasuk dalam negara yang paling terdepan dalam.pengembangan vaksinnya. Ada banyak calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan di China. Salah satunya adalah yang dikembangkan oleh Sinovac.

Bahkan baru-baru ini perusahaan mengumumkan bahwa vaksin buatan mereka, Corona AC, akannsiap suntuk dan didistribusikan ke warga dunia pada awal 2021. Pendistribusian akan termasuk ke Amerika Serikat (AS).

"Kami berjanji untuk mengajukan permohonan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menjual Corona AC di AS. Awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Segera setelah itu, pada Juni dan Juli kami menyesuaikan strategi, yaitu menghadapi dunia," ujar CEO Sinovac Yin Weidong.

Harga Saham Bio Farma Melesat

Terkait keberhasilan Sinovac, PT Bio Farma (Persero), PT Indofarma TBK (INAF) dan PT Kimia Farma (KAEF) dan saham-saham farmasi lainnya melesat pada perdagangan pagi hari tadi.

Harga saham INAF melesat 21,46 persen ke level Rp 2.830/unit, sedangkan KAEF terbang 21,65% ke level harga Rp 2.810/unit.

Kepemilikan Bio Farma di saham KAEF sebesar 90,03 perseb dan sisanya 9,97 persen publik. Sedangkan kepemilikan Bio Farma di saham INAF adalah 80,68%, 13,91% dimiliki oleh PT Asabri (Persero), sisanya 5,4% dimiliki publik.

 




Mengenal Diabetic Foot: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sebelumnya

Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Karier Cemerlang, Batin Tetap Tenang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health