Kedua, bukan sekadar memberikan jawaban, sesungguhnya di hadapan Tuhan kita mempertanggungjawabkannya. Ini bukanlah perkara mudah, seperti kata orang-orang, “Kalau menjawab biarlah saya, kalau yang tanggung, biar yang lain saja.”
Dari itu kita perlu menyadari untuk mulai mempersiapkan tanggung jawab itu sejak di dunia hingga kelak mudah menjawabnya di akhirat. Karena kita tidak dapat lagi berkilah atau berdalih atau bersilat lidah.
Insyaallah, empat pertanyaan Tuhan di akhirat tidak akan membuat kita tertunda menuju jannah-Nya. Asalkan persiapannya telah matang dimulai sejak dari kehidupan dunia ini.
KOMENTAR ANDA