Angka kelahiran di Jepang diprediksi akan merosot hingga 1 persen pada tahun depan akibat pandemik Covid-19/Net
Angka kelahiran di Jepang diprediksi akan merosot hingga 1 persen pada tahun depan akibat pandemik Covid-19/Net
KOMENTAR

PANDEMIK virus corona atau Covid-19 yang saat ini masih terjadi di dunia diprediksi akan berimbas pada merosotnya angka kelahiran di Jepang.

Pasalnya, kondisi pandemik memicu banyak anak muda di negara tersebut untuk berpikir dua kali untuk menikah dan memiliki anak.

Di Jepang, yang mengalami penurunan populasinya selama 11 tahun berturut-turut pada tahun 2019, angka kelahiran diprediksi akan turun sekitar 10 persen pada 2021.

Menurut Hideo Kumano dari Institut Penelitian Kehidupan Dai-ichi, di negeri sakura ada 860 ribu kelahiran tahun lalu. Jumlah itu turun di bawah 900 ribu untuk pertama kalinya sejak pelacakan data dimulai.

"Kendala ekonomi seperti hilangnya pekerjaan di kalangan pekerja non-reguler akan menyebabkan peningkatan jumlah kaum muda yang menghindari pernikahan dan melahirkan untuk beberapa waktu," kata Kumano, seperti dikabarkan Asia Nikkei beberapa waktu lalu.

Sementara itu, merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan Jepang, di negara tersebut ada setidaknya 32.544 pernikahan yang terjadi pada bulan Mei. Angka itu turun dua pertiga dari bulan yang sama tahun lalu dan bahkan turun lebih dari 30 persen jika dibandingkan dengan bulan Mei 2018.

Jepang sendiri, bahkan sebelum pandemik Covid-19 terjadi, tengah mengalami kemerosostan angka kelahiran. Pada tahun 2019 lalu, Jepang mengalami angka kelahiran yang turun ke level terendah selama 12 tahun terakhir, yakni di angka 1,36.

Seorang pejabat senior di kementerian kesehatan memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan akan turun lebih jauh tahun ini dan tahun depan.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News