Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PROBLEM kehidupan membuat kita sulit menghindari stres. Seiring bertambahnya usia, semakin banyak urusan kita, semakin dekat pula kita kepada stres. Kita pun kerap merindukan masa kecil. Indahnya bermain setiap hari bersama teman-teman tanpa memikirkan beratnya beban hidup.

Tapi tentulah kerinduan itu hanya pikiran ‘pelarian’ kita. Pada akhirnya, kita harus memilih apa yang harus kita perbuat ketika stres menghantui kita. Entah itu diakibatkan masalah di rumah, di lingkungan, maupun di tempat kerja. Kita dituntut untuk terampil menghadapi stres.

Untuk tahu langkah cerdas apa yang harus kita lakukan, periksa dulu 4 (empat) kecenderungan merespons stres menurut Advisory Board di bawah ini.

#Menghindar. Kita cenderung mengalihkan perhatian dari penyebab stres dan menunda penyelesaian masalah.

#Mengeluh. Kita cenderung menunjukkan stres berikut emosi negatif penyertanya kepada orang lain.

#Terobsesi. Kita cenderung mengerahkan segenap energi dan waktu untuk mencari tahu penyebab stres.

#Meragukan. Kita cenderung memendam stres dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Termasuk tipe yang manakah diri kita? Jawablah dengan jujur agar kita dapat mengubah kecenderungan tersebut menjadi sebuah tindakan yang produktif.

#Jika kita termasuk tipe penghindar stres, kita harus belajar untuk mengenali penyebab stres. Kita harus bisa meyakinkan diri sendiri bahwa hanya dengan mengetahui sumber stres, kita bisa menyusun solusi untuk mengalahkannya. Misalnya jika penyebab stres adalah pandemi yang tidak kunjung usai, maka kita harus berusaha bersikap tenang sambil terus menjaga kesehatan diri dan keluarga termasuk menaati protokol kesehatan Covid-19.

#Jika kita termasuk tipe pengeluh, kita harus mampu memandang secara objektif penyebab stres. Kita tidak boleh membesar-besarkan masalah. Kita bisa mencari tahu melalui informasi yang akurat dan valid agar kecemasan kita tidak berlebihan.

Dengan memandang objektif stres, kita akan menyadari bahwa sangat tidak bijak meluapkan emosi negatif kepada orang-orang di sekitar kita. Justru kita harus mendekati mereka sebagai support system yang bisa membantu kita menghadapi stres.

#Jika kita adalah tipe yang terobsesi dengan stres, kita harus segera ‘melepaskan’ diri sejenak dari penyebab stres. Take breaks. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyejukkan jiwa. Jangan sampai stres kita menjadi berlipat ganda karena terlalu fokus mencari tahu sumber masalah hingga melemahkan kita untuk melangkah mencari solusi.

#Jika kita adalah tipe yang meragukan diri sendiri, jadikanlah keraguan itu sebagai cambuk untuk mengasah pribadi kita menjadi lebih kuat dan cerdas. Menyalahkan diri sendiri harus menjadi satu awal untuk memaksa diri keluar dari masalah. Dan kita akan memperbaiki kesalahan yang kita lakukan.

Jangan lupakan mengingat Allah dalam setiap keputusan yang kita ambil. Dengan begitu, kita dapat merespons stres dengan lebih produktif dan kesehatan mental kita dapat lebih terjaga.

 




Mengenal Diabetic Foot: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sebelumnya

Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Karier Cemerlang, Batin Tetap Tenang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health