Aplikasi TikTok menjadi salah satu aplikasi yang diblokir oleh pemerintah India pekan ini/Net
Aplikasi TikTok menjadi salah satu aplikasi yang diblokir oleh pemerintah India pekan ini/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH India memutuskan untuk memblokir lebih dari 50 aplikasi buatan negeri tirai bambu, termasuk TikTok, pekan ini. Keputusan itu sendiri diambil saat kedua negara terlibat ketegangan di perbatasan darat.

Pemerintah India mengkalim, aplikasi-aplikasi buatan China yang diblokir itu merugikan kedaulatan dan integritas India serta mengganggu pertahanan, keamanan negara dan ketertiban umum.

Sementara itu, China memprotes keras langkah India itu. China meminta India untuk menegakkan hak hukum perusahaan internasional.

Sejumlah pakar pun menilai bahwa keputusan India itu terlalu terburu-buru dan sangat kental nuansa politik.

Untuk diketahui, sentimen anti-China memuncak awal bulan ini ketika bentrokan antara dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir itu. Bentrokan tersebut menyebabkan 20 tentara India tewas.

Pertempuran terjadi di wilayah Himalaya di Ladakh, di mana kedua negara telah meningkatkan penempatan di dekat perbatasan yang disengketakan.

Sejak kejadian itu, seruan untuk memboikot barang-barang China muncul di India.

Pemerintah India pun segera mengeluarkan arahan untuk membatalkan atau membatasi kontrak China dengan perusahaan sektor publik di negeri Bollywood itu.

Namun langkah terbaru pemerintah India yang memblokir puluhan aplikasi dari China membuat terkejut banyak pihak.

Selain TikTok, aplikasi lainnya yang juga diblokir antara lain adalah Weibo, game strategi Clash of Kings, UC Browser Alibaba, dan aplikasi e-commerce Club Factory dan Shein.

Kementerian Teknologi Informasi India berdalih, larangan itu adalah hasil dari banyaknya keluhan dari berbagai sumber tentang aplikasi yang mencuri dan secara diam-diam mentransmisikan data pengguna dengan cara yang tidak sah.

Pemblokiran itu berimbas pada jutaan pengguna TikTok di India.

"Seperti yang ditunjukkan China, pemerintah memang dapat memblokir aplikasi, tidak hanya menghapusnya dari toko aplikasi, yang telah terjadi di India, sehingga Anda tidak dapat menginstalnya lagi atau memutakhirkan pemasangan yang ada," kata pakar kebijakan teknologi Prasanto K Roy .

Dia menambahkan bahwa meskipun ada cara untuk mengatasi larangan itu, namun pemblokiran yang dilakukan India akan secara efektif membunuh aplikasi populer itu. Bukan tanpa alasan, pasalnya, India adalah pasar asing terbesar TikTok, dengan sekitar 120 juta pengguna aktif.

"Jika lebih dari 95 persen dari 100 juta pengguna keluar, itu membunuh efek jaringan dan sebagian besar konten, dan karenanya aplikasi seperti TikTok tidak lagi menarik," sambungnya, seperti dikabarkan <i>BBC</i>.

Pada tahun-tahun sejak diluncurkan di India, aplikasi ini telah menjadi platform bagi orang India dari segala usia dan kelas, mulai dari polisi hingga ibu rumah tangga. Mereka menari, bernyanyi, dan tampil untuk pengikut mereka.

Aplikasi ini juga telah mengubah banyak orang India menjadi bintang media sosial.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News