Perencana keuangan Prita Ghozie mengutarakan bahwa membeli rumah di bawah usia 30 tahun bukan merupakan hal yang mustahil jika mau memprioritaskannya dalam tujuan keuangan/Net
Perencana keuangan Prita Ghozie mengutarakan bahwa membeli rumah di bawah usia 30 tahun bukan merupakan hal yang mustahil jika mau memprioritaskannya dalam tujuan keuangan/Net
KOMENTAR

MEMILIKI rumah tinggal merupakan impian banyak orang, terutama mereka yang sudah berkeluarga. Namun, terkadang impian tersebut terkendala penghasilan serta harga rumah yang tinggi.

Karena itu, tidak heran jika banyak asumsi yang menyebut bahwa memiliki rumah tinggal di bawah usia 30 tahun merupakan hal yang sulit.

Eits.. Jangan pesimis dulu. Pasalnya, jika direncanakan dengan baik, impian itu tidak sesulit yang dibayangkan. Setidaknya hal itulah yang didorong oleh perencana keuangan ternama, Prita Ghozie.

Melalui akun Instagramnya, @pritaghozie beberapa waktu lalu, wanita berhijab ini menjelaskan bahwa membeli rumah memang merupakan hal yang sulit bagi banyak orang, terlebih anak muda di bawah usia 30 tahun. Namun bukan berarti itu adalah hal yang mustahil. 

Dia membagikan sejumlah tips jitu yang bisa diterapkan jika ingin membeli rumah, yan juga bisa dilakukan oleh mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

1. Jadikan prioritas

Menurut Prita, membeli dan membangun rumah tinggal membutuhkan komitmen yang sangat tinggi. Karena itu, penting untuk menjadikannya sebagai prioritas.

"Pastikan memang tujuan keuangan ini yang diinginkan bersama keluarga," jelas Prita.

"Karena saya pastikan, along the way, godaan untuk menggunakan penghasilan untuk liburan, ganti mobil, atau pembelian lain pasti akan selalu hadir. Apalagi, di media sosial banyak juga yang komentar 'ngapain beli rumah, mending uangnya diinvestasikan'," sambungnya.

2. Siapkan dana pembelian rumah

Banyak orang mungkin bingung ketika hendak membeli rumah, apakah harus yang sesuai kebutuhan ideal atau sesuai dengan budget. Namun apapun itu, semuanya kembali ke kemampuan finansial masing-masing orang.

"Intinya sih, harus sesuai kemampuan finansial. Meskipun jika memang bisa mendapatkan yang ideal, just go for it!" tambah Prita.

3. Atur budget bulanan

Perlu dipahami bahwa setelah memiliki rumah tinggal, apalagi jika situasinya masih dalam KPR. Cashflow akan terganggu. Karena itu, perlu diatur dengan baik budget bulanan agar keuangan tidak terganggu.

"Pastikan, cicilan pinjaman KPR setiap bulan hanya maksimal 30 persen dari pemasukan. Jika lebih, dipastikan Anda sebenarnya belum mampu membeli atau bangun rumah tinggal itu," ujarnya.

Prita menekankan, ketika masih dalam KPR, kita perlu juga untuk melakukan penyesuaian gaya hidup yang bahkan terkadang cukup jauh.

"Faktanya, selain cicilan KPR, rumah tinggal juga menimbulkan biaya seperti PBB, biaya perawatan bulanan, biaya utilitas dan biaya asisten jika diperlukan. Dana darurat penting juga untuk disiapkan, jaga-jaga misalnya rumah butuh perbaikan," tambahnya.

4. Hang in there

"Ini bagian tersulit. Menjaga kewarasan diri karena merasa cashflow bulanan ketat sekali," ujarnya lagi.

"Pesan saya, bertahanlah, percaya bahwa perjuangan ini pasti membuahkan kebahagiaan jangka panjang," sambung Prita.

5. Fokus pelunasan semampunya

Dia mengungkapkan pengalamannya ketika membeli rumah.

"Strategi keuangan kami adalah mengambil pinjaman KPR untuk membangun yang masih sesuai dengan kemampuan mencicil. Tapi kami sadar, supaya tujuan keuangan lain bisa terwujud, maka pinjaman harus segera dilunasi," cerita Prita.

"Jadi, setiap ada tambahan rezeki, kami tidak pakai untuk liburan, hits atau ganti mobil Saya selalu bayar pokok pinjaman lebih besar dengan tujuan agar cicilanan bulanan turun sehingga sisa cashflow bisa untuk investasi," tekannya.




Film Horor dan Dampak Psikologisnya terhadap Anak

Sebelumnya

Tidak Mendapat Hak Waris, Ini yang Nanti Diterima Anak Adopsi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family