Mochamad Hafidh saat didampingi ibunya sumbangkan tabungan ke polsek/Net
Mochamad Hafidh saat didampingi ibunya sumbangkan tabungan ke polsek/Net
KOMENTAR

USIANYA mungkin belum genap 10 tahun. Tepatnya masih 9 tahun. Namun kebesaran hatinya serta empati yang dimilikinya melebihi usianya.

Betapa tidak, bocah asal Bandung bernama Mochamad Hafidh ini, dengan keinginan dan kesadaran dirinya sendiri, mau menyumbangkan tabungannya untuk membantu penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang berjuang di garda terdepan menangani pasien terjangkit corona atau Covid-19.

Hafidh yang masih duduk di sekolah dasar itu minta diantarkan oleh ibunya, Rikoh Rotikoh untuk datang ke Polsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Kamis (16/4). Dia membawa serta sebuah kaleng biskuit yang dia jadikan celengan untuk tabungannya.

Sesampainya di Polsek, dia bertemu dengan Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat. Sang bocah kemudian mengatakan kepada Kompol Sudrajat bahwa tujuan dia datang dengan tujuan untuk menyumbangkan tabungannya agar dapat disalurkan untuk dibelikan APD bagi tenaga medis yang tengah menangani pasien terjangkit corona.

Siswa kelas 3 SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot itu pun kemudian menyerahkan uang tabungannya berupa koin senilai 435.200 rupiah kepada Kompol Sudrajat.

Kabar mengharukan itu pun dibagikan di Polsek Dayeuhkolot melalui akun Instagram @polsekdayeuhkolot1. Tampak dalam sebuah video Kapolsek Dayeuhkolot Komisaris Polisi Sudrajat menyambut baik kedatangan ibu dan anak itu.

Sudrajat pun menyebut Hafidh saat ini sedang belajar di rumah karena kebijakan pemerintah terkait pandemi virus Corona yang terus mewabah di Indonesia.

"Dan melihat pemberitaan di televisi bahwa langka dan mahalnya masker beserta untuk pencegahan penyebaran virus Corona yang dibutuhkan para tenaga medis saat ini," kata Sudrajat.

Hafidh sendiri merupakan anak dari seorang bapak yang berprofesi sebagai tukang servis televisi bernama Ruhiyatna. Sedangkan ibunya, Rikoh Rotikoh berprofesi sebagai pedagang bakso ayam.

Tabungan Hafidh sendiri berupa pecahan koin yang dikumpulkan selama sembilan bulan terakhir. Uang itu adalah hasil ketekunannya menyisihkan uang jajan pemerian sang ibu.

Sementara sang ibu, Rikoh, menjelaskan bahwa banyaknya pemberitaan di televisi mengenai pandemi virus corona dan sulitnya mendapatkan APD, membuat Hafidh bertanya-tanya pada sang ibu. Hafidh yang penasaran soal apa yang sebenarnya sedang terjadi dan ibunya menjelaskan bahwa APD sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dalam menangani pasien virus corona.

"Kemudian Moch Hafidh mengungkapkan ingin membantu membeli APD dengan menyumbangkan tabungannya yang dia kumpulkan selama sembilan," kata Rikoh dalam keterangannya.

Tadinya, uang yang dikumpulkan Hafidh untuk membantu biaya pernikahan kakaknya. Adapun Rikoh mengaku memberikan uang jajan sehari-hari 2.000 rupiah untuk Hafidh.

Hafidh sendiri berharap melalui niatnya menyumbang itu, wabah virus corona dapat segera berakhir. Dia berharap bisa segera kembali ke sekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya.




Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Sebelumnya

BMKG: Hujan Intensitas Ringan Hingga Lebat Berpotensi Guyur Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Sepanjang Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News