Petugas medis mengenakan pakaian khusus untuk mencegah penularan virus corona di rumah sakit di China/Net
Petugas medis mengenakan pakaian khusus untuk mencegah penularan virus corona di rumah sakit di China/Net
KOMENTAR

PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada awal pekan ini (2/3). Mereka yang dinyatakan positif terifeksi virus corona adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

"Tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi.

Keduanya dinyatakan terinveksi virus yang memiliki nama resmi Covid-19 itu, setelah berinteraksi dengan warga Jepang yang pernah ke Indonesia.

Munculnya kasus pertama virus corona di Indonesia menjadi peringatan tersendiri bagi warga lainnya, tidak terkecuali kita. Ada baiknya untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah pencegahan demi menghindari virus yang telah merenggut ribuan nyawa di negeri tirai bambu itu.

Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mencegah penularan virus tersebut?

Spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD yang juga merupakan profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan kepada Forbes akhir pekan kemarin bahwa banyak kabar keliru soal cara yang tepat mencegah diri tertular dari virus corona.

Menurutnya, cara efektif mencegah penularan virus tersebut bukanlah dengan mengenakan masker wajah, baik itu masker bedah, masker N95, masker respirator, atau jenis masker lainnya. Dia bahkan menekankan, bahwa orang sehat justru tidak membutuhkan masker.

"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memiliki masker, dan mereka seharusnya tidak mengenakan masker," kata Dr. Perencevich.

Meski virus corona menyerang saluran pernapasan, namun virus tersebut tidak menular melalui udara.

"Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka," sambungnya.

Dia justu khawatir, penggunaan masker yang salah malah akan meningkatkan potensi infeksi virus.

"Mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," tambahnya.

Dr. Perencevich menjelaskan lebih lanjut bahwa virus corona ditularkan melalui tetesan, dan bukan melalui udara, Itu berakrti, kita tidak bisa menghirupnya secara acak.

Karena itulah, yang seharusnya mengenakan masker wajah adalah mereka yang sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah agar tetesan yang keluar dari mulut atau hidung tidak menyebar.

"Saat Anda membutuhkan masker adalah ketika Anda sakit dan harus meninggalkan rumah," jelas Dr. Perencevich.

"Jika Anda terserang flu atau mengira Anda menderita Covid-19, saat itulah Anda mengenakan masker untuk melindungi orang lain. Di rumah Anda, jika Anda merasa sedang sakit, Anda harus mengenakan masker untuk melindungi anggota keluarga Anda," sambungnya.

Senada dengan Dr. Perencevich, Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong pada Februari lalu menjelaskan bahwa virus corona ditularkan melalui tetesan dari orang yang terinfeksi dari jarak dekat, seperti ketika orang batuk maupun bersin.

"Jika tetesan ini besentuhan dengan mata, hidung atau mulut seseorang, (secara) langsung atau tidak langsung, melalui yangan yang bersentuhan dengan tetesan ini, individu tersebut dapat terinfeksi," paparnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Menurut Gan, sejauh ini belum ada bukti bahwa virus corona menyebar melalui udara. Namun dia menekankan bahwa virus bisa juga menular melalui kontak permukaan.

"Ketika sesorang bersin atau batuk, tetesannya jatuh ke permukaan meja atau kursi, misalnya, virus dapat tetap hidup selama beberapa hari," ungkap Gan.

Lalu, apabila seseorang menyetuh permukaan yang telah terpapar virus itu, maka virus dapat berpindah ke tangan orang tersebut. Kemudian, jika seseorang menggosok mata ataupun hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, maka mungkin dia akan terinfeksi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun juga telah mengeluarkan imbauan resmi di situs resminya soal penggunaan masker wajah.

"Jika Anda sehat, Anda hanya perlu memakai masker jika Anda merawat orang yang diduga terinfeksi virus Corona. Kenakan masker jika Anda bantuk dan bersin. Masker hanya efektif bila digunakan bersama dengan pembersih tangan yang sering dilakukan dengan alkohol atau sabun dan air," begitu bunyi keterangan yang dirilis WHO.

Jika demikian, mengapa petugas medis mengenakan masker saat menangani pasien dengan virus corona?




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health