Goo Hara/Net
Goo Hara/Net
KOMENTAR

KEMATIAN bintang K-pop Goo Hara akhir pekan kemarin, membawa duka tersendiri bagi dunia hiburan di negeri ginseng serta bagi para penggemarnya di seluruh dunia.

Wanita 28 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya di Cheongdam, salah satu lingkungan elit di Seoul pada Minggu malam (24/11).

Polisi belum memberikan konfirmasi soal penyebab kematiannya dan masih melakukan penyelidikan lebih dalam. Namun mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bunuh diri.

Para penggemarnya curiga bahwa kematiannya adalah karena bunuh diri. Bukan tanpa alasan, pasalnya dia kerap menjadi sasaran perundungan atau bullying serta komentar negatif online.

Goo sendiri diketahui mengalami maslaah pelecehan oleh salah satu mantan pacarnya, yakni Choi Jong-bum. Dia memeras Goo atas video seks mereka.

Choi yang merupakan penata rambut itu mengancam akan mengakhiri karir hiburan Goo dengan membocorkan rekaman itu kepada publik. Dalam rekaman CCTV yang bocor, tampak Goo bahkan berlutut di hadapan sang antan pacar, memohon padanya untuk tidak melakukannya.

Di Korea Selatan sendiri, budaya konservatif masih melekat, sehingga perempuan yang tampil dalam video semacam itu sering merasa malu atau mendapat perundungan publik, meskipun dia adalah korban. Selain itu juga mereka tidak jarang menghadapi pengucilan dan isolasi sosial.

Choi, sang mantan pacar pun telah dijerat dengan hukum dan dinyatakan bersalah atas berbagai kejahatan termasuk pemerasan pada Agustus lalu. Dia harus membayar ulahnya tersebut dengan mendekam di balik jeruji besi.

Namun hal itu tidak semerta-merta membuat Goo "bebas". Dia masih terus menjadi sasaran komentar negatif online sejak skandal itu mencuat ke publik.

Pada bulan Mei lalu, Goo pernah dirawat di rumah sakit. Para penggemarnya menduga, dia dirawat karena berupaya melakukan bunuh diri. 

Usai keluar dari rumah sakit, Goo meminta maaf kepada para penggemarnya dan mengatakan bahwa dia merasa kesakitan atas sejumlah masalah yang terjadi. Tidak jelas apa maksud dari pernyataan Goo itu, namun para penggemarnya menduga bahwa hal itu berkaitan dengan skandal video seks yang menimpanya.

Goo sendiri diketahui mulai debut di dunia hiburan Korea Selatan pada tahun 2008 lalu bersama girlband Kara. Setalah girlband tersebut bubar, dia memulai karir solonya.

Kematian Goo memicu petisi online di situs web kantor kepresidenan Korea Selatan yang menyerukan hukuman yang lebih kuat untuk kejahatan dunia maya dan komentar online yang kejam. Hingga awal pekan ini (Senin, 25/11), telah ada lebih dari 20 ribu tanda tangan yang terkumpul dalam waktu kurang dari sehari.

"Belum lama ini kami kehilangan seseorang melalui komentar kebencian dan ini tidak bisa terjadi lagi," begitu bunyi petisi tersebut.

"Tolong lindungi orang-orang dari komentar kebencian dan kritik yang menyebar seperti virus," tambahnya, seperti dimuat Channel News Asia




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News